Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berkesempatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan The International Conference on Sustainable Built Environment (ICSBE) yang ke-5 dengan tema Management of Changes for Livable Environment.
Mengambil tempat di Ballroom Hotel Golden Tulip Galaxy Banjarmasin, event hasil kolaborasi antara ULM dan Universitas Islam Indonesia serta dengan beberapa universitas dan lembaga penelitian dari luar negeri itu dihadiri delegasi dari 8 negara.
"Seminar international ini merupakan pelakasanaan yang ke-5 setelah pertama kali diadaakan pada Mei 2010 di Yogyakarta, dengan tema Enhancing Disaster Prevention and Mitigation," kata Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Humas ULM Prof Dr Ir H Yudi Firmanul Arifin.
ICSBE sendiri dimaksudkan untuk menyediakan forum sebagai tempat untuk bertukar ide, pengetahuan, dan penyebaran informasi mengenai studi dan penelitian tentang desain lingkungan binaan di berbagai belahan dunia.
Konferensi ini juga bertujuan untuk meningkatkan hubungan antar regional serta negara dalam bidang akademik, profesional, dan pembuatan kebijakan mengenai pengelolaan desain lingkungan-binaan.
Yudi menyampaikan bahwa output yang didapatkan dari forum ini adalah bagaimana menghasilkan lingkungan yang nyaman untuk hidup, atau yang biasa disebut dengan Livable Environment.
"Penataan lingkungan seperti di Kota Banjarmasin memang sangat memerlukan masukan dari berbagai kalangan untuk memperhatikan pengelolaan lingkungan dalam melakukan pembangunan agar bisa menjadi sustainable atau berkelanjutan," paparnya yang hadir mewakili Rektor ULM Prof Sutarto Hadi.
Kegiatan dihadiri oleh Walikota Banjarmasin Ibnu Sina yang juga sebagai pembicara dalam seminar.
Kemudian Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan UII Ir Wiryono Raharjo, Dekan Fakultas Teknik ULM, serta pembicara dan peserta dari 8 negara yaitu Amerika, Jepang, Taiwan, Jerman, Indonesia, Sri Lanka, Malaysia dan Iraq.
ULM tuan rumah konferensi lingkungan hidup Internasional
Jumat, 12 Oktober 2018 20:09 WIB
Seminar international ini merupakan pelakasanaan yang ke-5 setelah pertama kali diadaakan pada Mei 2010 di Yogyakarta, dengan tema Enhancing Disaster Prevention and Mitigation