Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Polda Kalsel turut berbangga atas hasil yang dicapai Deny Ariadi (18) yang berhasil menempati ranking 5 terbaik dalam seleksi akhir calon Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) di tingkat pusat.
"Deny hanya anak dari seorang paman pentol yang sehari-harinya berjualan di SMK 2 Desember atau berdekatan dengan SMP Negeri 3 Pelaihari," terang Karo SDM Polda Kalsel Kombes Pol Nanang Chadarusman melalui Kabag Dalpers AKBP Doni Hadi Santoseo di Banjarnasin, Jumat.
Dikatakannya, keberhasilan pemuda kelahiran Pelaihari 28 Desember 2000 itu memang luar biasa dan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Polda Kalsel dalam pengiriman seleksi tingkat pusat calon Taruna Akpol.
Deny seakan melengkapi kegemilangan hasil yang dicapai 8 calon Taruna kuota kirim Polda Kalsel tahun anggaran 2018 yang semuanya berhasil lulus dan terpilih, terdiri dari 7 Taruna dan 1 Taruni (Polwan).
Sebagai pihak penyelenggara proses seleksi awal di tingkat daerah, tentunya Polda Kalsel ikut merasakan kebanggaan. Karena secara tidak langsung menjadi bukti tahap penyaringan untuk kuota kirim sesuai yang ditetapkan Mabes Polri sudah berjalan maksimal dan kompetitif.
"Calon Taruna yang lulus di Polda Kalsel benar-benar memiliki kemampuan sesuai kriteria yang dicari Polri. Semuanya berjalan terbuka dan memiliki kesempatan yang sama," tutur Doni menekankan.
Apalagi menurut Doni dalam setiap kesempatan pimpinan dalam hal ini Kapolda Kalsel Irjen Pol Rachmat Mulyana menegaskan dan mewanti-wanti agar proses seleksi bisa berjalan transparan dan jujur dengan menutup semua celah potensi kecurangan melalui sistem yang dibangun panitia penerimaan calon anggota Polri di Biro SDM Polda Kalsel.
Sekadar diketahui, Deny Ariadi berhasil dinyatakan lulus dan terpilih mengikuti pendidikan pembentukan Taruna Akpol bersama 250 peserta seleksi yang diumumkan di Aula Cendikia Akpol Semarang, Jawa Tengah.
Meraih nilai 74,08, putra kedua pasangan Rohadi (48) Yahmi (41) itu menempati ranking 5 secara nasional dan berada di bawah empat orang lulusan terbaik, yakni Adyra Rizki Nugroho dari asal pengiriman Polda Metro Jaya, M Alghifari dari Polda Metro Jaya, Bhaskara Ardhi Anugerah Nasution dari Polda Jawa Timur dan Whishaka Dian Pandutama dari Polda Metro Jaya.
Proses pengumuman lolos seleksi memperlihatkan nilai-nilai dari 360 peserta mulai tes jasmani, psikologi, akademik dan penampilan. Panitia memisahkan nilai peserta Taruna dan Taruni hingga tersaring 250 orang dan 110 peserta lainnya harus pulang karena tidak terpilih berdasarkan kuota yang telah ditetapkan.
Orangtua Deny tinggal di Jalan Teluk Baru RT 8B RW 3 Kelurahan Karang Taruna Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.
Perantauan yang dulunya tinggal di Aceh namun kemudian hijrah ke Kalimantan Selatan sejak tahun 1999 dan berjualan pentol keliling melalui modal awal dari kerabat.
Menurut Rohadi, anaknya saat kecil selalu ngotot ingin mengenakan seragam Polri ketika ada karnaval sewaktu di Taman Kanak-kanak (TK), meski cita-citanya dulu ingin jadi Ustadz.
Kini orangtuanya hanya berharap kelak Deny menjadi seorang aparat yang amanah dan mengedepankan kejujuran sebagai insan Bhayangkara sejati sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat.
Polda Kalsel bangga anak "Paman Pentol" ranking 5 Akpol
Jumat, 10 Agustus 2018 11:51 WIB
Deny hanya anak dari seorang paman pentol yang sehari-harinya berjualan di SMK 2 Desember atau berdekatan dengan SMP Negeri 3 Pelaihari,