Batulicin (Antaranews Kalsel) - Beberapa warga Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mengeluhkan harga "liquified petroleum gas" (LPG/elpiji) bersubsidi yang kini Rp40.000 per tabung isi tiga kilogram.
"Sudah hampir dua bulan terahir banyak warga mengeluhkan harga LPG ukuran tiga kilo mulai dari Rp30.000 hingga Rp40.000 per tabung," kata warga Kecamatan Karang Bintang Nurhadi, di Batulicin, Selasa.
Ia mengatakan, sebenarnya masyarakat merasa keberatan dengan harga tersebut, tetapi mau tidak mau harus membeli apabila bahan bakar di dapur sudah habis.
Pihaknya sempat berpikir untuk beralih dari penggunaan LPG ke kayu bakar saat memasak, tetapi urung karea keterbatasan sarana.
"Seharusnya ini menjadi tanggapan serius oleh pemerintah daerah, jangan sampai kenaikan LPG ukuran tiga kilogram hanya karena dimanfaatkan oleh oknum tertentu, sehingga rakyat banyak yang harus menerima rrsiko," kata Nurhadi.
Sementara itu Kepala Seksi Pengawasan Perdagangan Nur Rochmah pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tanah Bumbu menjelaskan, pemerintah daerah sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) elpiji ukuran tiga kilo sebesar Rp18.000-Rp20.000 per tabung.
HET tersebut untuk tingka pangkalan, sehingga ada kemungkinan kenaikan yang sngat signifikan dikarenan pengecer di peloksok perdesaan menutup biaya operasional.
"Kami belum bisa memberikan tindakan atas terjadinya kenaikan harga LPG di pengecer, tetapi tetap akan mengoordinasikan kepada pimpinan kami untuk mencari solusi," terangnya.
Pemerintah mengimbau pemilik pangkalan atau pengecer untuk mencari keuntungan dengan sewajarnya, tambah Nur Rochmah yang akrab disapa Nunung.
Warga tanah bumbu keluhkan harga elpiji bersubsidi
Rabu, 1 Agustus 2018 7:35 WIB