Paringin, (Antaranews Kalsel) - Seorang wanita mengaku isteri anggota Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Balangan atau sering disebut Bhayangkari, bertindak arogan ditempat umum, pada Senin (9/7) malam di areal Taman Sanggam Balangan terhadap anggota organisasi sosial, Sahabat Balangan Centre (SBC).
Perempuan mengaku Bhayangkari tersebut menampar seorang anggota SBC serta membuat HP Ketua SBC rusak, akibat permasalahan yang tidak jelas duduk perkaranya.
Diterangkan Kasubag Humas Polres Balangan, Bripka Lulus, Rabu (11/7) bahwa DND perempuan yang mengaku Isteri anggota polisi tersebut tidak terdaftar di Polres Balangan, dan sang suami yang disebut berinisial WHY dinyatakan belum memiliki isteri, dan merupakan anggota baru.
"Sudah clear, nggak usah dipanjangin, bukan bhayangkari kok," Sampainya singkat.
Memang sebelumnya yang bersangkutan dan anggota serta Ketua SBC sudah didamaikan di Polsek Paringin Kota, namun dari rekaman pembicaraan DND dengan salah satu warga Perumahan Raditya Haur Batu Paringin, bahwa yang bersangkutan masih tidak terima dan ingin menuntut balik.
Saat Dikonfirmasi, Siti Rahmah alias Imut, teman dari DND, kemudian Fauzi alias Ezy yang kena damprat dan Ketua SBC serta BISK Balangan, Dewi Purwanti, korban HP pecah, terkait awal mula kejadian, mengungkapkan bahwa hal tersebut sangat spele.
Diterangkan Siti Rahmah, anggota SBC yang tinggal di perumahan Raditya Haur Batu Balangan, Kecamatan Paringin, sekitar pukul 20.30 Wita, DND yang baru dikenalnya minta bantu menemaninya mencari paket data ke counter HP, karena sudah malam.
"DND minta bantuan untuk beli paket data ke Paringin, sambil jalan yang bersangkutan mengaku bete kalau dirumah terus, lalu pengen cari tongkrongan yang aman," jelasnya.
Selanjutnya, DND dan Siti Rahmah membeli paket data di Terminal Paringin, lalu ke Taman Sanggam Balangan, yang berada di seberang terminal Paringin.
"Nongkrong di warung KWK, Taman Sanggam Balangan sekitar pukul 21.00 Wita, DND sama saya duduk nongkrong serta ngobrol sama kawan-kawan SBC yang lagi ngumpul duduk lesehan," terang Siti Rahmah.
Kemudian Fauzy alias Ezy ngajak kenalan dan salaman, DND pun menurut semua saksi sambil tersenyum dan ngobrol bareng kawan-kawan SBC, dan Ezy langsung duduk mendekat Dewi dan Budi, melanjutkan obrolan dengan anggota SBC.
DND dan Siti Rahmah sempat beranjak dari Taman Sanggam, dengan alasan mengambil HP di Polres Balangan, lalu sekitar 22.00 kembali nimbrung bersama anggota SBC ke KWK di Taman Sanggam Balangan.
Menurut keterangan semua saksi yang ada di KWK Taman Sanggam Balangan, Anggota SBC dan warga yang sedang duduk nongkrong sambil minum kopi disana, sekitar pukul 23.00 Wita, ketika Ezy mau bayar makan minum, DND langsung mendekat dan menampar pipi kiri Ezy setelah sekitar dua jam ngobrol santai, bahkan sambil mengucapkan umpatan.
"Dasar keganjenan, Mungkin sekolah tapi tidak berpendidikan, Tidak ber etika. Kamu tahu tidak, aku ini isteri polisi, kamu kalau ku tuntut kena, aku ini isteri polisi," ungkap para saksi di TKP.
Setelah kejadian tersebut, Siti Rahmah mengajak DND pulang ke perumahan, agar suasana damai, namun pihak SBC merasa tak tenteram dengan sikap DND yang mengaku Isteri Polisi atau sering disebut Bhayangkari, bahkan mengancam akan mengadukan anggota SBC.
Ketua SBC bersama anggota yang ditampar pun mendatangi perumahan Raditya dengan maksud memperjelas duduk perkara, agar clear dan tidak terjadi salah faham.
Dan ternyata DND masih berada di rumah Siti Rahmah salah satu anggota SBC juga. Disampaikn Dewi, pihaknya ingin meminta maaf jika ada kesalahan, begitu pula jika DND yang salah, maka minta maaf lah atas perlakuannya di depan publik.
"Agar masalah ini tidak diplintir sebagai pengeroyokan dan diisukan terjadi anarkis, maka pihak SBC merekam dengan video HP sebagai bukti bahwa hanya meluruskan kejadian dan memperjelas duduk perkara agar tidak terjadi dendam bahkan sampai pihaknya beserta organisasi SBC di adukan yang bersangkutan," papar Dewi.
DND langsung ngamuk, minta video dihapus, sambil mendekati suami saya, dan memukul HP tersebut hingga jatuh dan pecah.
Kami tambah tidak terima dan langsung ke Polsek Paringin untuk melaporkan kejadian, karena juga tidak ingin mengganggu warga perumahan yang sedang istirahat.
Di Polsek akhirnya semua sudah clear, kemudian WHY yang disebut sebagai suami DND bersedia memperbaiki bahkan mengganti HP yang rusak, dan berdamai tanpa adu-mengadu.
Pihak SBC pun sudah diam, namun tiba-tiba Rabu (11/7) sekitar pukul 17.00 Wita, DND kembali menelpon warga Perumahan Raditya agar mau bersaksi membelanya, untuk menuntut kembali.
Dan semua pembicaraan pun sempat direkam, namun warga menolak memberikan keterangan palsu, tapi siap sedia memberikan keterangan sesuai fakta yang mereka ketahui saja.
Hal ini pun sudah disampaikan ke group WhatsApp Media Partner Polres Balangan, dimana disana ada Kapolres, Wakapolres, Para Kasat dan Kasubag Humas Polres Balangan, serta para awak media dan anggota PWI Balangan.
Warga yang berada di TKP yang berjumlah puluhan, berharap agar kejadian mengatas namakan instansi tersebut tidak terulang, jika memang yang bersangkutan anggota Bhayangkari, ini mencoreng nama instansi.
Sementara itu jika bukan anggota Bhayangkari, ini sangat mencemarkan nama baik Instansi Kepolisian, khususnya Bhayangkari itu sendiri yang merupakan organisasi kumpulan Isteri-isteri para anggota Polisi yang bertugas membantu pengabdian seorang anggota Polri.
Dan jika yang bersangkutan belum menikah, perlu dipertanyakan ketika DND beberapa kali terlihat warga menginap di Perumahan Raditya Haur Batu Paringin, bersama anggota Polres Balangan berinisial WHY.
Wanita Mengaku Isteri Polisi Bertindak Arogan Di Taman Sanggam
Rabu, 11 Juli 2018 22:22 WIB
"Sudah clear, nggak usah dipanjangin, bukan bhayangkari kok,"