Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Pusat Penelitian Karet menyosialisasikan satu teknologi "water level-canal blocking berbasis komposit karet alam" dalam upaya mitigasi bencana kebakaran di lahan gambut.
Direktur PPK Dr Karyudi di Banjarbaru, Selasa, mengatakan sosialisasi dilakukan dalam bentuk seminar penurunan emisi C02 di lahan gambut dengan pengaturan tata kelola air sistem kanal.
"Sosialisasi mengundang berbagai pihak terkait, baik pemangku kepentingan diwakili dinas dan instansi terkait, unsur akademisi, dan pelaku usaha di bidang perkebunan," ujarnya.
Ia mengatakan inovasi itu sudah diterapkan sejak 2016 di Sumatera Selatan dengan membangun lima kanal di Kabupaten Banyu Asin dan dua kanal di Kabupaten Muara Enim.
Dia mengatakan pemasangan kanal di Desa Sungei Rengit, Kabupaten Banyu Asin dan Desa Patra Tani, Kabupaten Muara Enim mampu mengatur tata kelola air tanah di lahan gambut seluas 1.191 hektare.
Inisiasi pengaturan tata kelola air melalui inovasi teknologi itu mampu menahan muka air tanah setinggi 40 centimeter di atas permukaan tanah saat musim kemarau.
"Kondisi itu dapat menurunkan emisi gas karbon sebesar 3,47 ton C/Ha atau setara 12,73 ton C02/Ha dan aplikasi teknologi memberikan pemasukan bagi pemlik lahan Rp1,7 juta/ha," ungkapnya.
Dia menjelaskan selama ini pembuatan kanal di lahan gambut masih tradisional, menggunakan bahan sederhana, seperti kayu, papan kayu, karung pasir, pipa paralon, dan kain terpal.
"Sebaliknya, melalui teknologi yang dikembangkan mampu menjaga kondisi keseimbangan pertumbuhan tanaman dan menjaga ekosistem lahan gambut untuk mencegah kebakaran," ucapnya.
Ia mengharapkan pemanfaatan karet alam juga mampu meningkatkan pemakaian karet, khususnya dalam negeri, sehingga harga naik dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.
"Pembuatan kanal berbasis karet alam bisa mendorong konsumsi karet dalam negeri yang sudah mencapai 500 ribu ton dari total produksi sebesar 3,2 juta ton per tahun," ujarnya.
Dia mengatakan pemanfaatan karet alam bisa dilakukan melalui teknologi aspal bercampur karet yang sudah diterapkan pada proyek pengaspalan sepanjang 8,3 kilometer di Kabupaten Lahat, Sumsel.
"Harapan kami, teknologi ini bisa diterapkan di seluruh lahan gambut di Indonesia sehingga mampu mencegah kebakaran sekaligus menaikkan konsumsi karet dalam negeri," katanya.
PPK sosialisasi teknologi mitigasi bencana berbasis karet
Selasa, 5 Juni 2018 22:12 WIB
Sosialisasi mengundang berbagai pihak terkait, baik pemangku kepentingan diwakili dinas dan instansi terkait, unsur akademisi, dan pelaku usaha di bidang perkebunan