Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan mulai mempertimbangkan untuk menggali potensi air diwilayahnya untuk memproduksi air minum kemasan.
Bupati HSU Abdul Wahid di Amuntai, Selasa mengatakan, Wilayah Kabupaten HSU yang terdiri 89 persen perairan rawa dan berada dititik temu Sungai Tabalong dan Balangan menyimpan potensi air yang bisa dikembangkan.
"Bahan baku air di Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara sudah pernah diteliti dan ternyata kualitasnya lebih baik dari bahan baku air kemasan ber merk," ujar Wahid.
Wahid mengatakan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Amuntai mulai merencanakan untuk memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sebagai salah satu upaya menggali pendapatan daerah melalui potensi air.
Ia mengatakan, rencana memproduksi AMDK ini bukan tanpa pertimbangan matang, disamping hasil penelitian kualitas bahan baku air, kondisi air sungai di HSU juga tidak mengalami kekeringan atau masalah saat musim kemarau dan penghujan.
"Jika dibandingkan dengan PDAM daerah lain, PDAM Amuntai juga sangat sedikit permasalahan, sehingga potensi untuk berkembang lebih baik, katanya.
Ia menegaskan, meskipun kabupaten lain di Kalimantan Selatan memiliki potensi dibidang pertambangan dan perkebunan, namun Ia yakin potensi air di Kabupaten HSU juga tidak kalah potensial untuk dikembangkan menjadi kekuatan potensi daerah dimasa mendatang.
Wilayah lahan rawa yang dimiliki Kabupaten HSU sudah memberikan kontribusi dibidang pertanian yang berhasil mencapai surplus beras hampir setiap tahun. Demikian pula produksi dibidang perikanan dan peternakan dengan komoditas plasma nuftahnya yang terkenal Itik Alabio dan Kerbau Rawa.
"Potensi perairan rawa ini juga bisa untuk objek wisata," tandas Wahid.
Pemerintah Kabupaten HSU, katanya tengah mengembangkan wisata Kerbau Rawa agar bisa menjadi salah satu Destinasi Kunjungan Wisata Kalsel 2020.
Bupati HSU Abdul Wahid di Amuntai, Selasa mengatakan, Wilayah Kabupaten HSU yang terdiri 89 persen perairan rawa dan berada dititik temu Sungai Tabalong dan Balangan menyimpan potensi air yang bisa dikembangkan.
"Bahan baku air di Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara sudah pernah diteliti dan ternyata kualitasnya lebih baik dari bahan baku air kemasan ber merk," ujar Wahid.
Wahid mengatakan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Amuntai mulai merencanakan untuk memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sebagai salah satu upaya menggali pendapatan daerah melalui potensi air.
Ia mengatakan, rencana memproduksi AMDK ini bukan tanpa pertimbangan matang, disamping hasil penelitian kualitas bahan baku air, kondisi air sungai di HSU juga tidak mengalami kekeringan atau masalah saat musim kemarau dan penghujan.
"Jika dibandingkan dengan PDAM daerah lain, PDAM Amuntai juga sangat sedikit permasalahan, sehingga potensi untuk berkembang lebih baik, katanya.
Ia menegaskan, meskipun kabupaten lain di Kalimantan Selatan memiliki potensi dibidang pertambangan dan perkebunan, namun Ia yakin potensi air di Kabupaten HSU juga tidak kalah potensial untuk dikembangkan menjadi kekuatan potensi daerah dimasa mendatang.
Wilayah lahan rawa yang dimiliki Kabupaten HSU sudah memberikan kontribusi dibidang pertanian yang berhasil mencapai surplus beras hampir setiap tahun. Demikian pula produksi dibidang perikanan dan peternakan dengan komoditas plasma nuftahnya yang terkenal Itik Alabio dan Kerbau Rawa.
"Potensi perairan rawa ini juga bisa untuk objek wisata," tandas Wahid.
Pemerintah Kabupaten HSU, katanya tengah mengembangkan wisata Kerbau Rawa agar bisa menjadi salah satu Destinasi Kunjungan Wisata Kalsel 2020.