"Seluruh wilayah Kalsel diprakirakan mengalami hujan kategori menengah yang berarti curah hujannya tinggi," ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Miftahul Munir di Banjarbaru, Rabu.
Dijelaskan, hujan kategori menengah yakni curah hujan yang mencapai 100 hingga 300 milimeter air hujan dalam suatu kawasan dengan intensitas hampir di seluruh wilayah Kalsel.
Ia mengatakan, pola hujan sepanjang bulan Februari 2018 dipengaruhi Madden Julian Oscillation (MJO) sehingga turun hujan tinggi di awal bulan dan berangsur rendah pada akhir bulan.
"Sejumlah daerah di Kalsel dilanda hujan tinggi di awal bulan seperti wilayah Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala karena letaknya berdekatan dengan Laut Jawa," ucapnya.
Disebutkan, curah hujan lebih tinggi dibanding pertengahan dan akhir bulan Februari itu berdasarkan prakiraan dari BMKG Staklim Banjarbaru skala 10 harian atau awal,pertengahan dan akhir bulan.
Sedangkan di wilayah lain diantaranya Kabupaten Tapin dan Kabupaten Banjar diprakirakan mengalami hujan kategori menengah dengan sifat hujan dibawah normal berkisar 100-150 milimeter.
"Sifat hujan hampir di wilayah Kalsel normal kecuali daerah banua enam dari Kabupaten Tapin hingga Tabalong yang dibawah normal. Sifat hujan itu, sama seperti bulan Januari lalu," ungkapnya.
Menurut dia, puncak musim hujan di wilayah Kalsel sudah terjadi pada bulan Desember 2017 sehingga memasuki awal 2018 sampai pertengahan tahun akan mengalami hujan kategori menengah.
"Meski pun puncak musim hujan sudah lewat tetapi kewaspadaan perlu ditingkatkan terutama banjir dan tanah longsor yang berpotensi terjadi karena banyaknya air hujan," pesannya.
Ditambahkan, kewaspadaan lain yang harus diperhatikan yakni angin kencang dan petir, angin puting beliung termasuk gangguan kesehatan akibat hujan dan hama penyakit tanaman.