Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu Eka Saprudin, di Batulicin, Selasa, mengatakan 12 posko yang dibangun tersebar pada 10 kecamatan.
"Kegiatan rutin yang dilakukan pada posko siaga karhutla, di antaranya melaksanakan administrasi dan pelaporan, pengendalian serta pengoperasian petugas piket Pusdalops PB-BPBD monitoring, juga koordinasi dengan instansi terkait, Tenaga Reaksi Cepat, Satgas, Pusdalops-PB, relawan dan masyarakat," katanya pula.
Ia mengatakan, selain siaga karhutla, BPBD juga menugaskan anggota Tenaga Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) agar terus memantau daerah yang berpotensi banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan bencana lainnya untuk melaporkan perkembangan di lapangan.
Posko siaga karhutla dilengkapi dengan peralatan seperti tong air, mesin portable, kepyok, selang, nozzle, handytalky (HT), GPS dan armada yang siap siaga untuk penanganan dan menyosialisasikan karhutla di Kabupaten Tanah Bumbu.
Selain mendirikan posko karhutla, pihaknya juga memberikan pembinaan masyarakat desa untuk dijadikan sebagai desa tangguh bencana.
Saat ini ada empat desa yang sudah terbina, di antaranya Desa Sarigadung, Desa Gunung Antasari, Kelurahan Gunung Tinggi, dan Kersik Putih.
Ke depan seluruh desa di Tanah Bumbu akan dibina agar menjadi desa tangguh bencana dengan tujuan mengantisipasi dan mengurangi risiko bencana khususnya dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.
"Informasi dan laporan terakhir dari beberapa posko yang mengunakan satelit mulai Agustus hingga saat ini ditemukan enam titik panas atau kebakaran lahan lima hektare, tetapi semuanya sudah dapat tertangani," katanya pula.