Amuntai (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Kalimantan Selatan (TP PKK Kalsel) mengedukasi masyarakat bertajuk Bersama Kita Cegah Perkawinan Anak (CEPAK), sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya perkawinan usia dini.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian program yang dilaksanakan di 13 kabupaten dan kota se-Kalsel bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Provinsi Kalsel serta TP PKK Kabupaten HSU.
Baca juga: Diskominfosandi HSU-KI Kalsel bahas monev keterbukaan informasi publik
Ketua Pokja I TP PKK Provinsi Kalsel Nadzifah di Amuntai, Selasa, menegaskan isu perkawinan anak merupakan persoalan serius yang memerlukan perhatian dan sinergi seluruh elemen masyarakat.
“Perkawinan anak bukan hanya urusan keluarga semata, tetapi tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa dalam menyiapkan generasi yang berkualitas, sehat, dan cerdas,” ujarnya.
Nadzifah menekankan pentingnya peran orang tua, guru, tokoh agama, dan masyarakat dalam memberikan edukasi serta pendampingan kepada anak-anak agar mampu mempersiapkan masa depan tanpa terjebak dalam pernikahan dini.
Baca juga: HSU siap jadi tuan rumah Porpov XIII Kalsel
“Melalui jaringan PKK hingga ke tingkat desa dan kelurahan, kita bisa menyebarluaskan informasi tentang pentingnya pendidikan dan kesehatan anak,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten HSU Murniati Sahrujani menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran TP PKK Provinsi Kalsel yang telah memberikan edukasi langsung kepada masyarakat di daerahnya.
“Kami mengajak seluruh kader PKK serta masyarakat untuk bersama-sama memperkuat gerakan pencegahan perkawinan anak di Kabupaten HSU,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir narasumber dari DPPPAKB HSU, Rosda, yang memaparkan kebijakan dan strategi pencegahan perkawinan anak di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, termasuk langkah kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pemenuhan hak anak.
Baca juga: TP-PKK HSU gelar sosialisasi pengelolaan sampah metode 3R
