"Kami sedang selidiki kasus puluhan siswa SMPN 33 Banjarmasin yang mengalami sakit sudah ditangani," ucap Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol. Cuncun Kurniadi di Banjarmasin, Selasa.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan
Cuncun mengatakan pihaknya telah mengambil beberapa sampel makanan dan cairan muntah siswa.
Petugas mengambil sampel di lapangan yang dikirim ke laboratorium forensik (labfor) untuk dilakukan pemeriksaan.
"Jadi saat ini kami sedang menunggu hasil dari labfor, jadi belum berani berandai-andai terkait penyebab puluhan siswa muntah-muntah," terang Cuncun.
Selain itu, lanjut Kapolresta, sejauh ini siswa yang mengalami gejala seperti mual, muntah dan diare hanya terjadi pada siswa SMPN 33 Banjarmasin.
"Saat ini, kami sedang melakukan pendataan untuk mengetahui ada berapa jumlah siswa yang mengalami gejala tersebut," tutur Cuncun.
Kapolresta Banjarmasin meminta masyarakat tidak panik dan jangan berasumsi ataupun berandai-andai terkait penyebab dari kejadian yang menimpa puluhan siswa SMPN 33 Banjarmasin.
“Saya tidak bisa memberikan keterangan banyak. Untuk sementara waktu kita sama-sama menunggu hasil pemeriksaan dari labfor,” tuturnya.
Baca juga: Polresta Banjarmasin jamin kualitas bahan pangan sebelum masuk dapur SPPG
Sementara itu, Pemerintah Kota Banjarmasin menegaskan gejala pusing dan mual yang dialami puluhan siswa SMPN 33 Banjarmasin murni terjadi sebelum menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) dibagikan di sekolah.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin Ryan Utama membenarkan peristiwa tersebut.
Dia menyebutkan berdasarkan hasil investigasi awal pihak sekolah bersama Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, didapati bahwa mayoritas siswa mengalami mual-mual dan diare bahkan sebelum MBG diterima pada pagi tadi.
"Memang di awal ada dugaan keracunan MBG, tapi belum bisa dipastikan karena ada beberapa anak yang mengalami gejala bahkan sebelum makanan dibagikan," ungkap Ryan.
"Lalu setelah ditelusuri, gejala yang dialami siswa itu bervariasi, di antara mereka ada yang gejalanya terasa sejak malam hari kemarin, dan ada pula uang baru muncul pagi tadi sebelum MBG dibagi," sambungnya.
Dia juga mengklaim, saat ini pihaknya juga masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel MBG yang diambil oleh Dinas Kesehatan.
Lebih lanjut, ucapnya, yang terpenting saat ini adalah memastikan seluruh siswa mendapat pendampingan dan penanganan yang tepat, hingga kondisi mereka benar-benar berangsur pulih.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Banjarmasin dukung perlindungan pekerja program MBG
