Yogyakarta (ANTARA) - Komisi IV Bidang Kesra. DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan dipimpin Wakil Ketuanya H Gusti Iskandar Sukma Alamsyah studi komparasi ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggali strategi dan inspirasi untuk memajukan kebudayaan Banua.
"Kami studi komparasi ke DIY menggali strategi dan inspirasi untuk memajukan kebudayaan Banua. DIY dikenal dengan sistem pengelolaan kebudayaan yang sudah sangat baik dan terstruktur," ujar Gt. Iskandar ketika dikonfirmasi, Sabtu.
Menurut mantan anggota DPR RI itu, kebudayaan merupakan fondasi penting dalam pembangunan karakter daerah dan identitas masyarakat, sehingga memerlukan perhatian yang serius dari seluruh pemangku kepentingan.
Kalsel yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada 13 kabupaten/kota juga memiliki warisan budaya yang sangat kaya, mulai dari kesenian tradisional, kerajinan rakyat, bahasa, hingga adat istiadat.
Baca juga: Komisi IV DPRD Kalsel pelajari sinergi kesejahteraan masyarakat
"Namun jika tidak ada langkah nyata untuk melestarikan, meneliti, dan mempromosikannya, maka kebudayaan itu bisa perlahan hilang," ujar Gt Iskandar yang juga Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BP Perda) DPRD Kalsel.
Oleh sebab itu, sudah saatnya Kalsel juga memiliki Dinas Kebudayaan secara khusus atau yang berdiri sendiri agar arah pembangunan kebudayaan lebih terarah dan berkelanjutan, tambah politikus senior Partai Golkar tersebut.
Menerima rombongan Komisi IV DPRD Kalsel tersebut Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman Dinas Kebudayaan DIY Budi Husada beserta jajaran, Jumat (10/10/2025).
Selama pertemuan, jajaran Dinas Kebudayaan DIY memaparkan berbagai program unggulan yang mereka jalankan, mulai dari pemeliharaan situs sejarah dan cagar budaya, pengembangan seni pertunjukan, pendidikan budaya di sekolah, hingga pemberdayaan komunitas seni dan pelaku budaya.
Dinas Kebudayaan DIY juga memaparkan bagaimana pemerintah daerah mendorong partisipasi masyarakat melalui dukungan terhadap kelompok kesenian lokal, penyelenggaraan festival budaya, serta integrasi nilai-nilai budaya dalam sektor pariwisata.
Baca juga: DPRD Kalsel pantau pengelolaan CSR dan penyerapan tenaga kerja lokal PT SIS
Selain berterima kasih atas kepercayaan DPRD Kalsel yang menjadikan Yogyakarta sebagai rujukan dalam pengembangan kebudayaan, Budi menegaskan Yogyakarta selalu terbuka untuk bekerja sama dan berbagi pengalaman dengan daerah lain.
“Yogjakarta selalu terbuka untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Kami percaya bahwa kebudayaan bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi juga sumber inspirasi bagi pembangunan masa depan. Semoga kunjungan ini menjadi langkah awal untuk mempererat kerja sama antar daerah dalam bidang kebudayaan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa keberhasilan pengelolaan kebudayaan di Yogyakarta tidak lepas dari sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan komunitas budaya. Pemerintah daerah berperan sebagai fasilitator dan pelindung nilai-nilai budaya, sementara masyarakat didorong untuk menjadi pelaku utama dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal.
Rombongan Komisi IV DPRD Kalsel juga berdiskusi terkait tantangan yang dihadapi dalam pelestarian budaya di era modern, terutama terkait pergeseran nilai akibat perkembangan teknologi dan globalisasi.
Menyertai studi komparasi Komisi IV ke DIY tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel. Studi komparasi berlangsung saat kunjungan kerja ke luar daerah, 9-11 Oktober 2025
