Kotabaru, Kalsel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kotabaru, H Minggu Basuki, menyatakan bahwa peningkatan kualitas keluarga adalah fondasi utama pembangunan daerah.
“Kita perkuat sinergi lintas sektor agar keluarga-keluarga di Desa Sampanahan menjadi unit yang tangguh secara fisik, ekonomi, sosial, dan psikologis. Hal ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 100 Tahun 2019 tentang Tata Cara Peningkatan Kualitas Keluarga,” kata Minggu Basuki dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Peningkatan Kualitas Anak Daerah (PK2D), dilaporkan Senin.
Baca juga: Kotabaru educates public how to face drought and fires
Minggu Basuki mengajak seluruh pihak, termasuk perangkat daerah, PKK, dunia usaha, dan masyarakat, untuk aktif mendukung implementasi program PK2D di Desa Sampanahan.
“Saya percaya, dengan komitmen dan kerja sama semua pihak, kita bisa mewujudkan keluarga-keluarga tangguh yang menjadi pondasi kemajuan desa dan daerah,” tegasnya.
Rakor ini turut dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Kotabaru, para kepala SKPD terkait, Camat Sampanahan, Kepala Puskesmas Sampanahan, TP PKK Kecamatan, serta Kepala Desa Sampanahan.
Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Kalimantan Selatan, Hj Husnul Khatimah, menambahkan, ini merupakan tindak lanjut dari survei pemetaan Indeks Kualitas Keluarga (IKK) pada desa-desa lokus, termasuk Desa Sampanahan di Kabupaten Kotabaru yang menjadi fokus pembinaan untuk tahun 2025.
Ia menekankan pentingnya data dalam membangun kualitas keluarga.
Baca juga: Kredit Fiktif oknum BRI Kotabaru, JPU hadirkan tiga kesaksian korban
“Terima kasih kepada para kader yang telah mengumpulkan data di setiap lokus dan menginputnya ke dalam aplikasi berbasis web. Data inilah yang menjadi dasar intervensi program dan penentuan indikator prioritas peningkatan kualitas keluarga,” ujarnya.
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3A Provinsi, Pandu Aksana, turut memaparkan hasil survei IKK di Desa Sampanahan. Dari 29 indikator yang dinilai, desa ini mencatat nilai IKK sebesar 75,91%, yang tergolong dalam kategori "Responsif Gender dan Hak Anak". Namun demikian, 9 indikator masih di bawah 75% dan menjadi perhatian khusus untuk ditingkatkan.
