Banjarbaru (ANTARA) - Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Erna Lisa Halaby ikut mengkampanyekan penolakan kekerasan terhadap perempuan dan anak untuk mencegah terjadinya perlakuan negatif tersebut.
"Kami komitmen mendukung upaya mencegah aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak agar kehidupan mereka tidak terganggu," ujar Lisa usai kampanye di aula Linggangan intan DPRD Banjarbaru, Rabu.
Baca juga: Wali Kota Banjarbaru apresiasi peran Pekerja Sosial Masyarakat
Menurut Lisa, kekerasan terhadap perempuan dan anak bukan sekedar persoalan individu, tetapi merupakan persoalan sosial yang membutuhkan keterlibatan semua pihak sehingga keduanya terhindar dari kekerasan.
Lisa menekankan, peluncuran kampanye Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak merupakan sebagai bagian dari program 100 hari kerja yang telah disiapkan sejak dilantik.
"Kami senang ratusan peserta hadiri kampanye terdiri dari siswa SMP/MTs hingga SMA/MA, organisasi perempuan, serta perwakilan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat," ucapnya.
Lisa juga merasa prihatin terhadap angka kekerasan yang masih terjadi di Kota Banjarbaru dimana hingga bulan Juni 2025, tercatat 34 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 22 kasus terhadap anak.
Bentuk kekerasan terhadap insan yang wajib dilindungi itu beragam mulai dari kekerasan fisik, psikis, hingga seksual dan terjadi pada ruang-ruang yang seharusnya aman, seperti rumah dan sekolah.
Baca juga: MPP Banjarbaru hadirkan layanan Imigrasi dan pengujian SNI
"Semua itu merupakan fakta yang tidak dapat diabaikan dan Pemkot Banjarbaru berkomitmen penuh menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi perempuan maupun anak," ungkap Lisa.
Lisa mengatakan, negara tidak bisa bekerja sendirian karena diperlukan gotong royong keluarga, sekolah, komunitas, hingga media dan pelaku usaha untuk mewujudkan budaya zero tolerance terhadap kekerasan.
"Melalui kampanye ini, kita berdiri bersama menyuarakan kekerasan bukan bagian dari budaya kita. Kita dukung penyintas untuk bangkit, edukasi masyarakat agar lebih peduli dan berani melapor," tegasnya.
Wali Kota Lisa mengajak seluruh warga Banjarbaru membangun lingkungan yang inklusif dan penuh kasih dan menegaskan kampanye tak berhenti pada slogan tetapi akan diimbangi aksi nyata.
Sementara, nara sumber dari Polres Banjarbaru dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengedukasi peserta mencegah kekerasan bukan hanya tanggung jawab lembaga formal, tapi juga masyarakat secara luas.
