Tapin Kalsel (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Desy Oktavia Sari mendukung usulan pelatihan bagi warga tani memanfaatkan "susupan gunung" (seperti malu-malu putri, termasuk pohon perdu) membuat menjadi pupuk organik.
"Usulan pelatihan memanfaatkan susupan gunung menjadi pupuk ketika pertemuan saat mengakhiri reses, 18 Mei 2025 di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tapin," unjar Desy dalam keterangan persnya,. Ahad sore.
Menutup rangkaian reses masa sidang II DPRD Kalsel Tahun 2025, sejak 11 Mei lalu selama delapan hari, Desy menyambangi Kantor PC NU Tapin di Rantau (117 km utara Banjarmasin) ibukota kabupaten tersebut yang merupakan titik pertemuan terakhir dari 16 titik.
"Pertemuan tersebut menjadi ruang temu aspirasi antara Desy dan masyarakat dari berbagai latar belakang seperti petani, kelompok lansia, hingga perwakilan Palang Merah Indonesia (PMI) hadir menyampaikan kebutuhan mereka secara langsung," ungkap Desy.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel Iv/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu menerangkan, salah satu poin menarik datang dari sektor pertanian yakni usulan pelatihan mengolah susupan gunung menjadi pupuk alternatif.
“Pada bidang pertanian ada untuk permintaan tamabahn pupuk agar tidak terjadi kelangkaan pupuk lagi, dan pelatihan alat peracah/pencacah susupan gunung menjadi pupuk agar lebih bermanfaat,” ujar Desy.
Menurut "Srikandi" Partai Amanat Nasional (PAN) itu, kreativitas petani tersebut dapat menjadi solusi berkelanjutan jika ada dukungan pelatihan teknis dan kebijakan pendukung dari pemerintah daerah.
Perempuan muda kelahiran "kota bestari" (pengertiannya cantik dsn snggun) Rantau masalah terbanyak dan menjadi sorotan warga yaktu infrastruktur seperti jalan provinsi dan jalan usaha tani warga masyarakat meminta perbaikan.
Selain itu, ada beberapa desa yang minta pembuatan "bronjong" sepanjang pinggiran sungai untuk mencegah tingginya erosi, ungkapnya.
Begitu pula sejumlah desa masih membutuhkan penguatan fasilitas kesehatan dasar, “Kalau di bidang kesehatan ini minta agar kesehatan lebih dilengkapi di beberapa desa seperti kasur, alat steril, nakes, dan lainnya, lanjutnya.

Menanggapi semua aspirasi tersebut, Desy menyatakan, akan menindaklanjuti sesuai kewenangan atau prosedur dan ketentuan yang berlaku.
“Sebagai misal yang menjadi ranah kabupaten akan kami sampaikan ke pemerintah kabupaten, dan ranah provinsi akan dijadikan pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD Kalsel nantinya untuk diusulkan ke pemerintah provinsi (Pemprov) setempat," tegasnya.
Ia berharap, reses tidak hanya menampung masukkan-masukkan, tapi benar-benar terealisasikan dengan adanya pokir nantinya.
"Kita harapkan, masyarakat pun terus aktif menyampaikan gagasan, dan pemerintah harus mampu menghadirkan solusi yang tepat sasaran, " demikian Desy Oktavia Sari.