"Kemarin kami bersama Bupati, Kadisdik Batola dan DPKAD Batola meninjau dan melihat langsung rencana lokasi untuk Sekolah Rakyat," ujar Kadinsos Batola, Jaya Hidayatullah, di Marabahan, Selasa.
Baca juga: Mendikdasmen RI: Pendidikan angkat harkat dan martabat bangsa
Menurut dia, Sekolah Rakyat merupakan implementasi dari Inpres Nomor : 08/2025, terkait dengan optimalisasi penanganan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrim di Indonesia.
"Di dalamnya tertuang Sekolah Rakyat. Jadi Sekolah Rakyat ini salah satu mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto," ucap Jaya Hidayatullah.
Dijelaskan pria ramah ini, Sekolah Rakyat tersebut salah satu tujuannya adalah, upaya penanggulangan dan memutus mata rantai kemiskinan.
"Sekolah Rakyat ini berbeda dengan sekolah umum. Yang berbeda itu adalah, peruntukan siswa, sistem pembelajaran, kurikulum dan pembiayaan," ungkapnya.
Baca juga: Bupati Batola sebut 1.268 rumah di Kecamatan Kuripan terdampak banjir
Lebih lanjut dia mengemukakan, Sekolah Rakyat diperuntukkan bagi masyarakat golongan miskin dari dasil satu dan dasil dua.
Kemudian, sambung Kadinsos Batola, kurikulum ada perbedaan mendasar dengan sekolah umum, sistem pembelajaran kalau di sekolah umum full day di Sekolah Rakyat Boarding School dan siswanya diasramakan.
"Pembiayaan Sekolah Rakyat ini, baik pembangunan sarana dan prasarana maupun operasional kegiatan sepenuhnya ditanggung APBN," terangnya.
Dalam hal tersebut, papar dia, Bupati Batola H Bahrul Ilmi menyambut baik Sekolah Rakyat dan mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
"Upaya ini untuk memutus mata rantai kemiskinan di Kabupaten Batola. Beliau berkomitmen setelah meninjau lokasi tanah akan melakukan usulan ke Kementerian Sosial agar Kabupaten Batola dapat dimasukkan dalam program Sekolah Rakyat," tegas Jaya Hidayatulah.
Dalam waktu dekat, tambahnya, bersama Bupati Batola H Bahrul Ilmi ke Kemensos-RI untuk mengsjukan usulan Sekolah Rakyat di Kabupaten Batola.
Baca juga: Bupati H Bahrul Ilmi segera laksanakan program perumahan perdesaan di Batola