Banjarmasin (ANTARA) - DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mendukung ditingkatkan fasilitas puskesmas Sungai Andai di Banjarmasin Utara menjadi puskesmas rawat inap pada 2025.
"Sebab di Sungai Andai daerah padat penduduk, cukup jauh dari rumah sakit," ujar Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Hj Neli Listriani di Banjarmasin, Rabu.
Dengan dijadikannya puskesmas setempat memiliki fasilitas rawat inap, ucap dia, menjadi upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat.
"Komisi IV sebelumnya juga sudah turun ke lapangan mengecek , ternyata layak, apalagi jumlah penduduknya padat, jadi bagus sekali untuk ditingkatkan menjadi puskesmas rawat inap," tutur Neli.
Apalagi ini juga menjadi program prioritas Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR dan Wakilnya Hj Ananda, kata dia, hingga harus didukung penuh demi pelayanan yang mudah dan maksimal bagi kesehatan masyarakat.
"Tidak hanya memberikan manfaat kepada pasien, tetapi juga membantu mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien atau keluarga pasien," ujarnya.
Kepala Dinkes Banjarmasin dr Tabiun Huda mengatakan, peningkatan status Puskesmas Sungai Andai menjadi puskesmas rawat inap pada 2025 sudah dilatar belakangi berbagai pertimbangan, di antaranya karena pertumbuhan penduduknya yang sangat padat di wilayah itu.
Serta, lanjut dia, letak geografis wilayah tersebut persis bersebelahan dengan kabupaten tetangga Kabupaten Barito Kuala (Batola).
"Kalau mau berobat cukup jauh, belum lagi kondisi arus lalu lintas di kawasan tersebut sangat padat, jika dalam keadaan darurat sangat menyulitkan masyarakat," ujarnya.
Keberadaan puskesmas rawat inap tersebut, kata Tabiun, dapat membantu masyarakat Sungai Andai maupun kabupaten tetangga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Insya Allah akan ditambah sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan dengan bekerjasama dengan dokter-dokter spesialis," tuturnya.
Saat ini, kata dia, pihaknya masih menyiapkan berbagai persyaratan yang dibutuhkan.
"Tinggal memenuhi syarat-syarat yang diminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," demikian katanya.