"Apalagi Kalimantan Selatan (Kalsel) mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah Fornas IV, maka menjadi tanggung jawab perusahaan swasta yang beroperasi di provinsi ini pula untuk mensukseskan even nasional tersebut," ujarnya di Banjarmasin, Selasa.
Guna keterlibatan tanggung jawab moril dan materiil dalam mensukseskan Fornas IV, wakil rakyat dari Partai Golkar itu menyarankan, agar Gubernur Kalsel mengundang pimpinan perusahaan swasta di provinsi ini buat membicarakan even nasional tersebut.
Ia memperkirakan, dengan partisipasi perusahaan swasta yang beroperasi di Kalsel permasalahan pembiayaan pelaksanaan Fornas IV relatif akan bisa teratasi.
"Pada even-even nasional, terlebih sebagai tuan rumah, kita ingin mengetahui sampai sejauhmana sikap perusahaan swasta yang beroperasi di Kalsel, rasa memiliki/kepedulian terhadap daerah ini yang menjadi tempat mereka berusaha mencari keuntungan," katanya.
Oleh sebab itu, wajar pula sebagian dari keuntungan swasta tersebut untuk menjaga nama dan keharuman daerah Kalsel yang menjadi tempat mereka berusaha, demikian Burhanuddin.
Sebelumnya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel Zakly Asswan mengatakan, dana untuk pelaksanaan Fornas IV mengalami pengurangan yang cukup signifikan dari perencanaan semula pada APBD provinsi setempat tahun 2017.
Pada APBD Kalsel 2017 untuk Fornas IV sebesar Rp5 miliar, namun sesudah konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), alokasi tersebut berkurang menjadi Rp881 juta, tuturnya dalam rapat bersama Komisi IV DPRD provinsi setempat, 23 Januari lalu.
Kendati terjadi pengurangan, lanjut mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kalsel itu, dia masih berharap bisa menggunakan dana cadangan sekitar Rp2,5 miliar buat pelaksanaan Fornas IV yang dijadwalkan Oktober 2017.
"Bila bisa memanfaatkan dana cadangan tersebut, berarti pembiayaan Fornas IV tidak terlalu banyak lagi kekurangannya. Karena itu pula Dispora Kalsel berkonsultasi dengan DPRD provinsi setempat," demikian Zakly.
Panitia Pelaksana Fornas IV merencanaan 10 venue untuk kegiatan berskala nasional itu tersebar pada beberapa tempat dalam "kota seribu sungai" Banjarmasin, antara lain Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Gedung Bundar Sultan Suriansyah (Susu), Stadion 17 Mei, dan Menara Pandang.
Sedangkan cabang olahraga dalam Fornas IV itu antara lain bermain egrang (tungkau), terompah panjang, sumpit, aerobik dan jumba, panco (bapanca), balogo, bagasing, dagongan/tarik tambang, senam poco-poco, dan senam sajojo, serta layang dandang di tengah lapangan