Tanjung, (AntaranewsKalsel) - Ditengah makin langkanya produksi madu lebah alam mendorong seorang warga Desa Lok Batu Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Syakhbani mengembangkan budidaya madu dari Kelulut (klanceng) yang dikenal kaya manfaat.
Kepada Antara, Syakhbani menuturkan saat ini tidak banyak orang yang membudidayakan madu kelulut sehingga tak heran jika harganya pun lebih mahal dibanding madu lebah.
"Produksi madu dari kelulut memang tergantung musim dan di Kabupaten Tabalong masih sedikit yang mampu mengembangkannya sebagai salah satu sumber pendapatan," jelas guru pengawas di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tabalong ini.
Saat ini harga madu kelulut produksi Syakhbani mencapai Rp600 ribu per liter dan dijual dalam botol kemasan 100 ml dengan harga Rp60 ribu per botol.
Usaha budidaya madu kelulut ini baru dimulai akhir 2015 dan saat ini Syakhbani telah memiliki 75 sarang kelulut yang tersebar di Desa Lok Batu.
Termasuk beberapa sarang kelulut yang dikelolanya di Komplek Citra Asri Tanjung Gunung Batu Kecamatan Murung Pudak juga sudah memproduksi madu yang memiliki khasiat bisa menurunkan kadar gula darah.
Biasanya produksi madu kelulut cukup banyak di bulan September hingga Mei khususnya di musim penghujan dan dibanding madu lebah, madu ini rasanya lebih asam.
Melalui usaha madu kelulut ini Syakhbani juga telah mentransfer keterampilannya ke sejumlah sekolah adiwiyata di Kabupaten Tabalong seperti SD Cakup Permata Nusa termasuk membantu para saudara atau teman yang membutuhkan madu ini untuk pengobatan.