Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan terus melakukan penyuluhan dan pemberantasan peredaran Narkoba di Bumi Ijejela.
Bahkan, dalam melaksanakan kegiatan penyuluhannya, mereka kerab mendapatkan orang - orang yang positif menggunakan metafetamin.
“Dari hasil pemeriksaan urine terhadap 10 orang warga Desa Sungai Kambat yang diberdayakan menjadi kader Penggiat Anti Narkoba dilingkungan masyarakat, ditemukan sebuah sumpel urine yang positif mengandung zat berbahaya,†ujar Ketua BNNK Batola Pepsodeni, Senin (20/6).
Menurut dia, dari hasil pemeriksaan itu hasilnya satu orang urinenya positif, dan dari pengakuan yang bersangkutan memang pernah menggunakan sabu-sabu, psikotropika dan inek.
“Saat ini yang bersangkutan bersedia masuk rehabilitasi dan berhenti menggunakan,†ungkapnya.
Diutarakannya, kegiatan Penggiat Anti Narkoba dilingkungan masyarakat sengaja mengundang orang-orang yang pernah bersentuhan dengan dunia obat-obatan dan Narkoba.
Tujuannya, sebut dia, agar mereka bisa ikut serta memerangi peredaran Narkoba di wilayahnya dan memberitahukan bahaya serta efek dari penggunaan zat tersebut.
Lebih lanjut Kepala BNNK Batola Pepsodeni mengharapkan agar masyarakat di Bumi Ijejela tidak mencoba-coba Narkoba.
“Efek yang ditimbulkan dari pengaruh obat-obatan tersebut selain menghancurkan diri, juga dapat merusak masa depan,†tegasnya.
Untuk itu, dia meminta, masyarakat di Kabupaten Batola untuk menjauhi dan terlibat Narkoba.
Dalam kegiatan Pemberdayaan Penggiat Anti Narkoba di Lingkungan Masyarakat Balai Desa Sungai Kambat itu, selain dihadiri langsung Kepala BNNK Batola Pepsodeni, terlihat hadir juga Wakapolsek Bantul Sumargono.
Dalam paparanya, Wakapolsek selain menjelaskan tentang penegakan aturan hukum dan tindakan tegas bagi para pengedar dan badar
Narkoba, ia juga meminta masyarakat untuk aktif memberikan informasi tentang sindikat peredaran Narkoba yang ada dilingkungan mereka.
Beberapa waktu sebelumnya, tepatnya tanggal 15 Juni lalu, petugas BNNK Batola juga melaksanakan Kegiatan Pemberdayaan Penggiat Anti Narkoba di Lingkungan Masyarakat Desa Bantuil.
Dalam kegiatan yang mengikutsertakan 10 orang warga masyarakat setempat, petugas berhasil mendapatkan pengakuan bahwa ke sepuluh orang warga tersebut pernah berhubungan dengan dunia Narkoba.
“Kami melaksanakan kegiatan di dua desa tersebut dengan merekrut para warganya mengingat di dua desa tersebut terindikasi kerab terjadi tindak penyalahgunaan Narkoba,†terangnya.
Dia berharap, dengan adanya kegiatan pemberdayaan, peredaran Narkoba di dua desa tersebut dapat dicegah.
BNNK Batola Kembali Gelar Penyuluhan
Senin, 20 Juni 2016 17:16 WIB