Amuntai (ANTARA) - Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi) Kalimantan Selatan melaksanakan pertemuan di Kota Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), arisan rutin, sekaligus melaksanakan lomba tata rias 'Arabian Look' dan seminar pakaian adat Banjar pakem.
Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Harpi HSU Sri Mulyati di Amuntai, Selasa (28/6/22) mengatakan, seminar pakaian Banjar pakem bertujuan melestarikan budaya.
"Perias penganten yang pemula harus tahu budaya Banjar supaya kelestarian terjaga, tidak sembarang merias pakaian Banjar yang pakem," ujarnyai.
Mulyati mengatakan, selain menambah keterampilan mengenai baju perkawinan adat Banjar juga dilombakan tata rias yang lagi trend di kalangan ahli rias yakni 'Arabian Look',
Ia berharap ahli tata rias penganten yang tergabung sebagai anggota Harpi sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat yang ingin melaksanakan acara perkawinan dan lainnya.
Wakil ketua II TP PKK Kab. HSU Dr. Hj Raudlatul Munawarah berharap terjalin kerja sama antara DPC Harpi HSU dengan Pemkab dalam memberdayakan usaha di bidang rias penganten (pernikahan).
"Melalui instansi terkait seperti Dinas Pariwisata atau Dinas Pendidikan Kebudayaan agar dijalin kerja sama dengan pengurus Harpi'," katanya.
Pada Lomba Tata Rias Arabian Look' 2022 peserta dari Kota Banjarmasin meraih juara satu, peserta tuan rumah Amuntai -Kabupaten HSU meraih juara dua, juara tiga peserta dari Kota Barabai serta juara favorit dari Kota Rantau.
Hadir pada pertemuan Harpi se Kalsel tersebut, Sekretaris DPD Harpi Melati Provinsi Kalsel Saniah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) HSU Gusti Iskandariah, Kabid Olahraga Dispopar HSU Sugianor dan ketua/ pengurus DPC Harpi kabupaten/kota se Kalsel.
Pertemuan Harpi se-Kalsel di Amuntai
Rabu, 29 Juni 2022 9:46 WIB
Perias penganten yang pemula lebih tahu budaya Banjar supaya kelestarian terjaga, tidak sembarang merias pakaian Banjar yang pakem,