Rantau (ANTARA) - Penjualan atribut PNS dan sekolah di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan meningkatkan sejak pembelajaran tatap muka (PTM) diberlakukan.
"Ada peningkatan penjualan, bisa dikatakan kembali normal saat sebelum pandemi COVID-19," ujar pedagang di Pasar Raya Rantau, Fadhil, Senin.
Peningkatan itu, kata dia, selaras setelah Pemkab Tapin mulai memberlakukan PTM pada Februari lalu.
"Saat pandemi mencari Rp 100 ribu per hari sangat sulit. Karena tidak ramai pembeli," ujar pemilik toko atribut satu satu di pasar itu.
Baju PNS, SD, SMP, SMA serta atribut kelengkapan seragam, kata Fadhil, tingkat penjualannya hampir sama, tidak ada yang mendominasi.
"Omset per hari rata rata satu juta lebih. Untuk barang dagangan seperti baju sekolah saat ini sering kosong saat dipesan," ujar pria berdarah Pakistan itu.
Di tahun ajaran baru 2022 ini, diprediksi nya bakal sangat ramai pembeli seperti sebelum pandemi COVID-19.
"Di momen ajaran baru, penjualan bisa meningkatkan lebih 100 persen," terangnya.
Melihat target pasar penjualan atribut dan seragam itu, berkaca dari data Dinas Pendidikan, di Tapin terdapat 178 SD dengan siswa sebanyak 18.451 orang sedangkan SMP ada 26 dengan siswa sebanyak 4.050 orang.
"Usaha ini sudah 40 tahun lebih, dari kakek sampai ke saya, terus berkelanjutan dan menjanjikan," ujar Fadhil, mahasiswa jurusan Hukum itu.
Penjualan atribut PNS dan sekolah di Tapin meningkat
Senin, 16 Mei 2022 13:12 WIB