Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi Eropa Thales akan mengembangkan sistem manajemen penerbangan (FMS) baru yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik Airbus untuk melengkapi pesawat komersial seperti A320, A330, dan A350.
Sistem yang dikembangkan berdasarkan produk PureFlyt Thales ini rencananya akan diimplementasikan pada akhir 2026, dan akan meningkatkan interoperabilitas untuk maskapai dan pilot serta mengoptimalkan jalur penerbangan untuk membantu mengurangi jejak karbon dari operasi maskapai.
Baca juga: Divisi pertahanan Airbus bakal pangkas lebih dari 2.300 pekerja
"Solusi kami yang terhubung dan aman siber akan meningkatkan interoperabilitas untuk maskapai dan pilot serta mengoptimalkan jalur penerbangan untuk membantu mengurangi jejak karbon dari operasi maskapai," kata Yannick Assouad, Wakil Presiden Eksekutif Avionik di Thales, dalam pernyataan pers dikutip Jumat.
FMS, menurut Thales, adalah "otak" pesawat. Ini digunakan untuk mempersiapkan penerbangan, menghitung dan memberikan informasi yang mereka butuhkan kepada awak, mengatur parameter penerbangan dan memastikan panduan pesawat selama penerbangan dan selama prosedur pendekatan dan pendaratan, berdasarkan faktor efisiensi bahan bakar dan instruksi dari kontrol lalu lintas udara.
Dirancang sejak awal untuk terhubung dan aman di dunia maya, sistem ini memaksimalkan manfaat akses ke data dunia terbuka termasuk informasi cuaca waktu nyata. Dengan menghubungkan FMS baru dengan sistem non-avionics--seperti Electronic Flight Bag milik pilot dan pusat kendali operasional maskapai--solusi ini membuat analisis revisi rencana penerbangan menjadi lebih cepat dan mudah, menyediakan rute terbaik bagi pilot dan menyederhanakan interaksi dengan lalu lintas udara.
Ini akan membantu mengurangi kemacetan bandara, mengurangi konsumsi bahan bakar, mengurangi polusi suara dan mengurangi beban kerja pilot.
Baca juga: Airbus 330-900NEO memperkuat armada Lion Air
Thales menyediakan sistem manajemen penerbangan untuk Airbus
Jumat, 13 Mei 2022 10:42 WIB