Banjarmasin (ANTARA) - Anggaran penelitian dosen Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Kalimantan Selatan yang mencapai Rp15 miliar lebih berhasil terserap 100 persen di tahun ini.
"Alhamdulilah program dosen wajib meneliti mendapat respon positif. Dana penelitian yang telah dianggarkan terserap hampir seratus persen," kata Rektor ULM Prof Sutarto Hadi di Banjamasin, Jumat.
Di tahun 2021 ini, ada 369 judul penelitian dari dana PNBP ULM dengan total anggaran Rp11.730.000.000 yang melibatkan 846 dosen.
Kemudian dana penelitian bersumber dari Ditlitabmas Ditjen Diktiristek Rp3.914.472.000 untuk 26 judul penelitian melibatkan 78 dosen.
Di tengah gelombang pandemi COVID-19, Sutarto memastikan ULM tetap eksis menjalankan tridarma perguruan tinggi mulai pendidikan, riset hingga pengabdian kepada masyarakat.
Produktivitas hasil riset dosen ULM juga telah berhasil melahirkan 41 Paten sepanjang tahun 2021 ini.
Paten yang diterbitkan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM adalah hak eksklusif inventor atas invensi di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan invensinya.
Sutarto menegaskan kampus yang dipimpinnya terus berupaya meneguhkan diri sebagai universitas terkemuka dan berdaya saing di bidang lingkungan lahan basah.
Oleh karena itu, riset-riset mahasiswa dan dosen didorong dapat mengangkat bidang terkait lahan basah sebagai kearifan lokal alam pulau Kalimantan.
"Tahun depan saya menginginkan anggaran minimal Rp20 miliar untuk riset para dosen. Semakin banyak dosen meneliti semakin bagus untuk kemajuan universitas yang tahun ini sukses mempertahankan akreditasi A," jelasnya.
Anggaran penelitian ULM Rp15 miliar terserap 100 persen
Sabtu, 25 September 2021 9:15 WIB