Banjarmasin (ANTARA) - Pimpinan Dewan atau Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripuddin mengapresiasi Penjabat Gubernur setempat belum mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) bagi SMA, SMK dan SLB di provinsinya.
"Pasalnya kita lebih mengutamakan keselamatan jiwa manusia dan terutama para anak didik yang merupakan generasi penerus bangsa," ujar Wakil Ketua DPRD Kalsel itu melalui WA-nya, Senin (12/7) malam.
Pernyataan penjabat orang nomor satu di jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) tersebut, Senin (12/7) siang sehubungan banyak sekolah yang sudah melakukan PTM seiring tahun ajaran baru (2021/2022).
"Balum ada SMA, SMK dan SLB yang saya izinkan PTM," tegas Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA seperti dikutip pimpinan Dewan provinsi yang akrab dengan sapaan Bang Dhin tersebut.
Penjabat orang nomor satu di jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) tersebut mengungkapkan, dirinya sampai saat ini belum mengeluarkan izin kepada sekolah tingkat menengah atas (SMA, SMK, SLB) untuk pembelajaran tatap muka (PTM).
Mengenai PTM sekolah tingkat menengah pertama pada beberapa kabupaten/kota di Kalsel yang mulai hari ini (12/7), Safrizal mengingatkan agar terlebih dahulu memenuhi semua indikator PTM tersebut.
“Sebelum pemberlakuan PTM, penuhi dulu semua indikator. Seluruh guru telah divaksin baru boleh buka, kemudian jumlah murid, pastikan mobilitas anak yang ke sekolah dan protokol kesehatan (Prokes) di sekolah semuanya di cek," pinta Pj Gubernur.
"Selain itu, Satgas kabupaten/kota diminta bertugas sebelum PTM diberlakukan,” lanjut Safrizal yang juga Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia tersebut.
Laki-laki berasah Aceh itu membeberkan, di Kalse saat ini ada sembilan daerah yang berstatus zona orange dan empat daerah dengan zona kuning.
“Untuk zona orange, saya minta cek betul-betul sebelum PTM dimulai. Tadi malam saya komunikasi dengan bupati dan walikota,” sebutnya.
Pj Gubernur mengungkapkan, untuk Kota Banjarbaru memutuskan tidak melakukan PTM, Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Hulu Sungai Utara (HSU) PTM hanya di beberapa sekolah yang berada di zona kuning dan hijau saja.
Sedangkan untuk Kota Banjarmasin, PTM sudah dilakukan mulai hari ini. Namun apakah akan terus berlangsung belum bisa dipastikan. Satgas terus memantau penyebaran penularan virus asal Wuhan, Tiongkok di kota berjuluk seribu sungai itu.
Safrizal juga telah melakukan komunikasi dengan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina yang menginformasikan pada dirinya sedang melakukan rapat terkait PTM di Kantor Polresta Banjarmasin, Senin (12/7) siang.
Di penghujung keterangannya, Safrizal kembali mewanti-wanti kepada pemerintah kabupaten/kota seprovinsinya untuk tidak gegabah dalam melaksanakan PTM.
“Kalau tidak ada pemeriksaan dari Satgas dan berdasarkan indikator yang tepat, kami minta PTM ditunda dulu terutama yang mobilitas masyarakatnya ramai atau pun padat penduduk,” demikian Bang Dhin mengutip pernyataan Pj Gubernurnya.