Banjarmasin (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Selatan (BNNP Kalsel) berupaya menurunkan peringkat daerah itu dalam jumlah pengguna narkoba dengan mengedepankan intervensi berbasis masyarakat.
"Kami ingin memperbanyak para relawan dan pegiat anti narkoba. Mereka ini mengedukasi korban pengguna yang ada di lingkungannya agar mau direhabilitasi," terang Kepala BNNP Kalimantan Selatan Brigjen Pol Jackson Lapalonga di Banjarmasin, Senin.
Dalam ranking provinsi di Indonesia untuk jumlah pengguna narkoba, Jackson mengungkapkan Kalsel berada di posisi sembilan. Sedangkan peringkat satu di tempati Sumatera Utara sebagai daerah dengan korban pecandu terbanyak.
Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan BNN, angka prevalensi Kalsel yaitu 1,3 persen. Artinya, jika jumlah penduduk Kalsel usia dewasa sekitar 3.250.000 jiwa, maka pengguna sekarang lebih kurang 53.000 orang.
Diakui dia pula, di masa pandemi COVID-19 korban pengguna yang secara sukarela datang ke Klinik BNN sangat sedikit jika dibanding kondisi normal sebelum merebaknya COVID-19.
Sepanjang Januari sampai Juni 2021, hanya ada 26 orang yang menjalani rehabilitasi di BNNP Kalsel. Padahal periode yang sama tahun lalu, ada 81 orang mengikuti program terapi pengobatan, 67 orang rawat jalan dan 14 orang rawat inap.
"Kami harapkan tracing terhadap pengguna ini terus ditingkatkan. BNN tentunya tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan masyarakat terutama pihak keluarga. Berdirinya Desa Bersih narkoba (Bersinar) juga didorong agar program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dalam maksimal," tandasnya.
Sedangkan dalam upaya penegakan hukum, di tahun 2021 ini BNNP Kalsel telah berhasil mengungkap 15 kasus jaringan narkotika dengan sitaan barang bukti sabu-sabu mencapai 18 kilogram. Jumlah yang menurut Jackson naik signifikan dibanding tahun lalu.
Puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2021 yang dilaksanakan BNN RI di Jakarta diikuti secara virtual oleh BNNP Kalsel pada hari ini. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mencanangkan Desa Bersinar menuju Indonesia Bersih Narkoba.
Menurut Wapres, Program Desa Bersinar sejalan dengan prioritas pembangunan nasional yaitu pembangunan dimulai dari desa. Dimana masyarakat desa merupakan ujung tombak dari pemulihan ekonomi nasional untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.