Banjarmasin (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripuddin SE MAP mengharapkan, pemangku kepentingan di provinsinya agar bersinergi dan memperhatikan keluhan pengusaha "Event Organizer" (EO) setempat.
Ia mengemukakan harapan tersebut di Banjarmasin, Selasa (15/6) sehubungan hasil audensi Perwakilan Persatuan Pengusaha Event Organizer (Perpeo) Kalsel baru-baru ini.
Melalui organisasi mereka (Perpeo) pengusaha EO di Kalsel kini mengeluhkan sepinya job, terutama dalam satu tahun terakhir atau seiring masa pandemi COVID-19.
Terkait standar dan verifikasi EO, menurut Wakil Ketua DPRD Kalsel yang akrab dengan sapaan Bang Dhin itu, hal tersebut menjadi sangat penting.
"Regulasi tersebut harus segera dituntaskan sehingga teman-teman EO mendapat kepastian dan bisa melengkapi persyaratan," mantan anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel itu.
"Regulasi itu, tentu dibuat bukan mempersulit. Tapi justru mempermudah kerja-kerja EO," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu tersebut.
Ia mengungkapkan, dalam audensi/konsultasi Perpeo Kalsel yang dipimpin Ketuanya Muhammad Rosadi pada 10 Juni lalu, mereka menyampaikan uneg-uneg.
"Berdasarkan penuturan mereka, para pengusaha EO di Banua (daerah setempat) belakangan menghadapi sejumlah masalah dengan bisnisnya," kutip laki-laki kelahiran Tungkaran Pangeran Batulicin (260 kilometer tenggara Banjarmasin), Tanbu Tahun 1979 itu.
"Selama ini EO sangat terdampak pandemi COVID-19. Event-event jauh berkurang untuk menghindari penularan virus. Kalau pun ada, sangat terbatas," lanjutnya mengutip penuturan Ketua Perpeo Kalsel.
Masalah lain, sekarang ada standarisasi dari pemerintah daerah terkait pelaksanaan event sehingga selain menyulitkan kesempatan berusaha, juga mempersempit peluang mendapat order bagi pengusaha EO.
"Persoalan lain, banyak klien yang tidak berani menyelenggarakan kegiatan, acara, dan lain-lain," tambahnya seraya menyatakan akan mencoba menjembatani.
"Kita berharap pemerintah, baik pada tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, memerhatikan para pengusaha EO di Banua," demikian Bang Dhin.
Pemangku kepentingan diharapkan bersinergi perhatikan keluhan pengusaha "EO"
Selasa, 15 Juni 2021 8:09 WIB