Banjarmasin (ANTARA) - Polda Kalimantan Selatan mendeteksi jaringan Malaysia yang mengendalikan 9 kilogram sabu-sabu pada pengungkapan Sabtu (6/3) dini hari lalu.
"Kasusnya masih dikembangkan, ini memang jaringan internasional dari Malaysia," terang Plh Kasubdit 2 Ditresnarkoba Polda Kalsel AKBP Meilki Bharata di Banjarmasin, Senin.
Polisi kini memburu jaringan pemasok narkoba yang dibawa dua petani asal Kabupaten Tapin tersebut ketika ditangkap di Jalan Gubernur Syarkawi, Kabupaten Barito Kuala.
Kedua tersangka berinisial US (34) dan AD (38) mengakui jika narkoba akan diantarkan di daerah Jalan Ahmad Yani Km 8, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, akan tetapi belum mengetahui siapa yang akan menerima hingga mereka ditangkap Tim Subdit 2 Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel.
Diakui Meilki yang juga Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Kalsel, saat ini Kalsel dihujani narkoba dari jaringan Malaysia yang masuk ke Indonesia melalui perbatasan di Pulau Kalimantan.
Untuk mengantisipasi upaya penyelundupan narkoba ke Kalsel, Polda Kalsel pun terus memperketat pengawasan di titik-titik yang diduga jadi pintu masuk atau perlintasan dari para tersangka pembawa barang haram tersebut.
Meilki juga menyebut Kalsel jadi perlintasan peredaran narkoba yang masuk dari daerah lain termasuk di Pulau Jawa.
Dia mencontohkan pengungkapan 15 kilogram sabu-sabu yang dibawa dua warga Kalimantan Timur pada 28 Januari 2021 lalu, diketahui asal narkoba dari Pulau Jawa yang akan dibawa kembali untuk dipasarkan ke Kaltim.
"Upaya pemberantasan peredaran narkoba ini harus dilakukan semua pihak. Polisi tidak bisa bekerja sendiri tanpa informasi masyarakat dan dukungan stakeholder lainnya. Mari kita bersama-sama membumihanguskan narkoba untuk menyelamatkan generasi muda penerus bangsa," pungkas Meilki mewakili Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Tri Wahyudi.
Polda Kalsel deteksi jaringan Malaysia kendalikan 9 kg sabu-sabu
Senin, 8 Maret 2021 15:43 WIB
Kasusnya masih dikembangkan, ini memang jaringan internasional dari Malaysia