Banjarmasin (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Firman Yusi SP berpendapat, usaha budidaya "walut" atau belut masih memiliki peluang pasar yang baik.
"Peluang pasar itu bisa dibuktikan dengan kebutuhan yang masih cukup besar di pasar lokal," ujarnya seperti dikutip staf Subbag Rumah Tangga Protokol dan Kehumasan Sekretariat DPRD (Setwan) Kalsel Fadly Haimy melalui WA-nya, Sabtu (6/3) malam.
"Nanti dulu kita bicara bahwa Kalsel sudah mulai mengekspor belut. Untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal saja, saya yakin usaha budidaya walut cukup menjanjikan,” lanjut staf Setwan provinsi tersebut mengutip ucapan alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu.
Pendapat Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD provinsi tersebut di sela-sela tabur perdana bibit belut di Desa Palapi (sekitar 300 kilometer utara Banjarmasin) Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong, Kalsel, Sabtu (6/3).
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Tabalong itu menerangkan, kegiatan menabur bibit belut tersebut bagian dari serangkaian aktivitasnya dimulai saat reses Okober 2020.
"Ketika itu saya bertemu dengan adik-adik muda dari Desa Palapi yang pada waktu tersebut menyampaikan keinginan untuk menjadi wirausaha," tutur Firman yang juga Sekretaris Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel.
"Keinginan mereka itu saya fasilitasi melalui beberapa tahapan kegiatan, antara lain Tur Wirausaha Bidang Pertanian, yaitu berkunjung ke wirausaha yang sudah berjalan dan pelatihan langsung dilokasi yang dibimbing oleh pelaku usaha yang sudah berpengalaman,” jelasnya.
Menurut Ketua Bidang Pembinaan Desa, Tani dan Nelayan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Kalsel itu, anak-anak muda harus mendapatkan ruang cukup luas untuk mengembangkan diri, termasuk di antaranya belajar berusaha mandiri.
“Anak muda memang harus berani bermimpi dan peka terhadap kondisi di sekitarnya. Wirausaha muda harus mampu melihat peluang dari kondisi di sekitarnya untuk dimanfaatkan menjadi usaha baru,” tegasnya.
Di Desa Palapi, wakil rakyat kelahiran "kota minyak" Tanjung (237 kilometer utara Banjarmasin), ibukota Tabalong itu memfasilitas komunitas yang telah membangun 10 kolam/bak budidaya belut.
"Masing-masing bak dapat menghasilkan hingga 200 kg belut sekali panen, maka diharapkan nanti saat panen, komunitas tersebut akan memanen sekitar dua ton belut. Kapasitas produksi itu masih sangat mungkin untuk ditingkatkan menjadi hingga 500 kg belut per kolam," ujarnya.
"Namun kendalanya masih sulit mendapatkan bibit, bahkan untuk kegiatan ini bibit kita datangkan dari luar Kalimantan sehingga biayanya cukup tinggi, tapi kita juga tengah berusaha mengembangkan usaha penyediaan bibit belut agar ke depan tidak mengalami kesulitan lagi dalam memenuhi kebutuhan bibit belut di Kalsel," lanjutnya.
Laki-laki kelahiran Tahun 1974 berbintang Scorpio itu berharap, kegiatan yang telah dia rintis tersebut dapat direplikasi di daerah-daerah lain dan dalam bentuk usaha lain pula sehingga ketergantungan lapangan pekerjaan pada sektor industri dapat berkurang.
"Wirausaha muda juga nanti dipastikan akan membantu menyerap angkatan kerja. Sebagai anggota DPRD Kalsel, saya sangat berharap kegiatan seperti ini nanti mendapat dukungan dari pemerintah provinsi (Pemprov) supaya bisa diaplikasikan di banyak desa di Kalsel," harap wakil rakyat tersebut.
"Pengembangan wirausaha muda ini juga sekaligus merupakan usaha kita keluar dari dampak bencana wabah penyakit Corona atau COVID-19 yang sampai sekarang masih menghantui kita,” demikian Firman Yusi.
Anggota DPRD Kalsel: budidaya "walut" miliki peluang pasar baik
Minggu, 7 Maret 2021 8:58 WIB