Banjarmasin (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin melaporkan dari hasil memantau di lapangan pada Kamis (21/1), kondisi banjir pada hari kedelapan ini dinyatakan ada penurunan genangan air.
"Kalau dirata-rata ya, sekitar 40 cm sampai 60 cm, tapi ada juga yang daratannya rendah lebih dari itu, tapi tidak ada lagi yang lebih satu meter genangan air daripada hari-hari kemarin," ujar Plh Sekretaris BPBD Kota Banjarmasin Anwari Rosada, di Banjarmasin, Kamis.
Menurut dia, air genangan banjir masih bertahan cukup dalam berada di daerah Banjarmasin Timur, diantaranya di daerah Jalan Pramuka, Jalan Gatot Subroto dan Jalan Pangambangan.
"Di Banjarmasin Utara itu salah satunya di Kelurahan Sungai Andai di Banjarmasin Selatan juga ada sebagian," paparnya.
Memang, kata dia, naiknya air pada malam hari kemarin (20/1) tetap ada, namun intensitasnya berkurang dari hari-hari sebelumnya.
"Tapi genangannya setelah itu lambat turun, makanya masih dicari solusi bagaimana menyurutkan genangan ini, apakah nanti ada yang dijebol untuk mengalirkannya ke sungai," papar Anwari.
Dia menyebutkan, warga yang daerahnya terdampak banjir cukup dalam hingga masuk ke rumah masih banyak yang mengungsi, BPBD pun terus memberikan bantuan bagi kebutuhan pengungsi banjir ini.
Ditambahkan, Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Kota Banjarmasin Herliansyah, bahwa setiap harinya pihaknya menyuplai kebutuhan pokok ke dapur-dapur umum yang dikelola secara swadaya masyarakat di wilayah terdampak berat banjir.
"Jadi banyak sumbangan masyarakat yang kita terima untuk disalurkan ke korban banjir, setiap hari kita distribusikan ke dapur umum, tapi yang dikelola masyarakat secara swadaya, kalau dapur umum milik Pemkot, itu sudah dijamin Dinsos," tuturnya.
Pihaknya juga mengantar langsung bantuan sembako ke daerah terdalam atau yang belum tersentuh bantuan, selama aksesnya dapat ditempuh petugas kita.
"Kan telpon darurat untuk banjir ini ada, banyak masyarakat yang melapor kepada kita belum dapat bantuan, kita antar langsung ke sana, khususnya di daerah yang sulit dijangkau relawan lain, karena keterbatasan peralatan banjir," papar Herliansyah.
Sebagaimana diketahui, musibah banjir di Kota Banjarmasin terjadi cukup parah sejak 14 Januari, pada 15 Januari ditetapkan Pemkot setempat status tanggap darurat bencana, hingga didirikan posko dan dapur umum yang terpusat di kecamatan-kecamatan.
Hingga kemarin, BPBD Kota Banjarmasin merilis warga yang terdampak banjir ini sekitar 100 ribu jiwa, ada 25 kelurahan yang terdampak banjir di ibu kota provinsi Kalsel tersebut.
BPBD Banjarmasin: hari kedelapan, banjir mulai ada penurunan
Kamis, 21 Januari 2021 19:10 WIB