Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Persawahan di daerah hulu sungai atau "Banua Aman" Kalimantan Selatan masih lekang, kendati hujan pernah turun sekitar sepakan lalu.
Koresponden Antara Kalsel yang melakukan perjalanan ke hulu sungai, Jumat melaporkan, persawahan yang masih tampak lekang itu seperti di Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Begitu pula sungai-sungai kecil atau anak sungai banyak pada mengering, kecuali yang agak besar, seperti Kali Benawa HST itupun keadaan airnya surut atau sebagian cuma tinggal sebatas mata kaki saja lagi.
Keadaan serupa pada Sungai Tabalong yang mengalir dari hulu Kabupaten Tabalon ke Amuntai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) di antaranya terdapat gosong atau unggukan pasir yang muncul dari permukaan air sungai.
Untungnya di antara kawasan pertanian di Banua Aman yang meliputi Kabupaten Tapin, HSS, HST, HSU, Balangan dan Kabupaten Tabalong tersebut ada yang selesai panen atau musim diam/masa jeda turun ke sawah.
Seperti di Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU) HST baru sekitar sepekan lalu selesai panen, dan Bambuku HSU sedang musim diam, sehingga kekeringan sawah mereka tidak terlalu masalah.
Berbeda dengan warga tani di Tapin, HSS dan sebagai HST yang kini bersiap-siap untuk turun ke sawah, mereka was-was kalau kekeringan sawah berlangsung masih lama.
Pasalnya, seperti warga tani di Kecamatan Batu Benawa HST mereka sudah menyamai benih padi yang sebutan masyarakat setempat "manaradak" sejak beberapa hari lalu.
Karena itu, sebagaimana harapan Midah, Kibah dan warga tani lain, Desa Aluan Mati Batu Benawa (172 Km utara Banjarmasin) hujan segera turun agar "taradak" (semaian anak padi) tidak percuma.
"Sebab kalau hujan Desember mendatang, maka anakan padi dari varietas unggul jens Ciherang itu sudah tak bisa/kurang baik lagi untuk ditanam di sawah, karena sudah melampaui batas waktu," Kibah.
"Walau anakan padi yang berusia sekitar tiga bulan itu sudah bisa panen, dapat ditanaman, tapi hasilnya kurang memuaskan, bahkan bisa rusak sebab tidak sesuai batasan-batasan umur penanaman," ujar ibu dari satu anak tersebut.
Menurut istri Sahid (mantan Kepala Desa Akuan Mati) itu, semestinya warga tani di desanya sudah turun ke sawah untuk bercocok tanam pada September lalu atau paling lambat awal Oktober 2014.
"Tapi sampai minggu petama November 2014 belum juga turun hujan yang bisa mengairi sawah, sehingga musim tanam menjadi terlambat," demikian Kibah, yang dibenarkan Midah ibu dari tiga anak itu.
Banua Aman juga merupakan sentra pertanian Kalsel yang terdiri atas 13 kabupaten/kota itu dari hasil panennya dapat membantu daerah tetangga untuk kebutuhan beras, seperti di Kabupaten Barito Utara dan Murung Raya, Kalimantan Tengah.
Persawahan Hulu Sungai Masih Lekang
Jumat, 7 November 2014 11:04 WIB
Sebab kalau hujan Desember mendatang, maka anakan padi dari varietas unggul jens Ciherang itu sudah tak bisa/kurang baik lagi untuk ditanam di sawah,..."