Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi perhubungan, H Sahrujani mengharapkan permasalahan lahan pada jalan yang menghubungkan Kabupaten Tapin - Barito Kuala (Batola) segera selesai.
"Permasalahan lahan pada jalan antara Margasari Tapin - Maraban, ibu kota Batola tersebut hanya 'miskomunikasi' saja," ujarnya sebelum rapat paripurna DPRD Kalsel di Banjarmasin, Rabu.
"Saya optimistis permasalahan lahan itu bisa segera penyelesaiannya," ucap politikus senior Partai Golkar tersebut menjawab Antara Kalsel.
Pasalnya, menurut mantan Ketua DPRD Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel itu, keterlambatan penyelesaian lahan tersebut sedikit atau banyak akan mengganggu kelancaran transportasi.
Sementara jalan Margasari (sekitar 117 kilometer utara Banjarmasin) - Marabahan (lebih kurang 45 kilometer barat Banjarmasin) itu bagian dari jalan nasional poros tengah Kalsel yang menghubungkan daerah hulu sungai atau "Banua Anam" provinsi tersebut.
Mengenai upaya penyelesaian, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten HSU, Balangan dan Kabupaten Tabalong itu mengatakan, uang ganti rugi untuk pembebasan lahan tersebut sudah ada dan dititipkan di Pengadilan Negeri setempat.
Selain itu, baik pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel maupun pemerintah kabupaten (Pemkab) Tapin sedang melakukan komunikasi dengan pemilik lahan yang bermasalah pada jalan trans Kalimantan poros tengah Kalsel tersebut.
Dalam permasalahan lahan tersebut, Komisi III DPRD Kalsel melakukan pengecekan lapangan saat kunjungan kerja (Kunker) dalam daerah provinsi, 11 - 13 Oktober lalu.
"Alhamdulillah saat kami melakukan peninjauan lapangan lalu lintas angkutan orang dan barang yang melintas jalan tersebut masih lancar. Kita berharap keadaan itu tetap berlangsung," demikian Sahrujani.
Permasalahan lahan jalan Tapin - Batola diharapkan segera selesai
Rabu, 14 Oktober 2020 6:00 WIB