Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Banjarmasin telah memantau harga komoditas kebutuhan pokok masyarakat di pasar-pasar tradisional stabil terkecuali harga gas elpiji naik signifikan.
Menurut Plt Kabid Penguatan dan Pengembangan Perdagangan Disperindag Kota Banjarmasin Dahliana di Banjarmasin, Jumat, mengatakan, harga gas elpiji khususnya tabung 3 kilogram naik signifikan.
"Bahkan sampai Rp35 ribu per tabung di tingkat eceran, entah kenapa jadi mahal, mungkin karena barangnya kurang," ujarnya.
Pihaknya, kata Dahliana, hanya bisa memantau tingkat pangkalan, di mana harga di tingkat pangkalan masih sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp17,5 ribu.
"Kalau di pangkalan dari pantauan kita sesuai HET aja, bahkan stoknya dinyatakan tidak berkurang, entah mengapa di eceran menjadi mahal, soalnya kita tidak memiliki wewenang intervensi harga, kita hanya memantau, semua kita laporkan juga ke pemerintah provinsi," katanya.
Terkait harga komoditas lainnya, kata Dahliana, semuanya hampir terpantau stabil, seperti harga beras lokal seperti Unus Mutiara Rp15.375 per Kg, Siam Unus Rp14.000 per Kg, Siam Pandak Rp13.900 per Kg dan Karang Dukuh Rp16.000 per Kg.
"Kalau beras premium ada yang Rp12 ribu dan Rp9.950 per Kg-nya, sama seperti beras lokal tadi harga ini bertahan sudah sepekan," ujarnya.
Sama halnya yang sudah bertahan lama tidak ada lagi kenaikan harga selama sepekan ini adalah daging sapi Rp80 ribu per Kg untuk daging beku, sementara ayam ras Rp29 ribu per Kg.
"Telur ayam ras per Kg Rp25 ribu, bawang merah per Kg Rp28 ribu, bawang putih per Kg Rp25 ribu, cabe merah segar per Kg Rp25 ribu, cabe rawit per Kg Rp45 ribu dan cabe merah kriting per Kg Rp25 ribu," tuturnya.
Sementara itu untuk sayur-sayuran juga tidak ada kenaikan seperti wartel per Kg Rp12 ribu, kentang per Kg Rp16 ribu, kubis per Kg Rp8 ribu dan tomat per Kg Rp7 ribu.
"Komoditas lainnya juga terpantau stabil, demikian juga stok dipastikan mencukupi, saat ini perekonomian daerah kembali bergeliat, dengan sudah mulai kondisi normal ini," pungkasnya.