Pelaihari (ANTARA) - Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan H Sukamta mengatakan, bertambahnya angka kematian pasien dalam perawatan (PDP) di Kabupaten Tanah Laut salah satunya diakibatkan terlambat memperiksakan diri ketika sudah merasakan gejala COVID-19 .
“Masyarakat kalo memang sudah ada gejala dapat memperiksakan diri secepatnya, jangan takut demi bisa sehat kembali,”kata Bupati Tanah Laut H Sukamta, saat melihat langsung prosesi pemulasaraan jenazah pasien PDP oleh Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut, di Kuburan Muslimin Kelurahan Pabahanan, Sabtu (13/6) malam.
Sukamta menyaksikan langsung prosesi pemakaman mengatakan, banyak PDP meninggal yang memang terlambat untuk mendapatkan penanganan dikarenakan tidak masuk dalam tracking atau pelacakan orang yang dicurigai terpapar COVID-19, saat rapid test massal dilaksanakan.
“Pasien meninggal memang terlambat memperiksakan diri, sehingga tidak dapat tertolong secara maksimal,” ucap Kamta.
Sukamta menambahkan, jangan sampai terlambat memeriksakan diri, terutama apabila memiliki penyakit bawaan, sehingga akan mengurangi bahaya yang ditimbulkan.
Terpisah, salah satu warga Kelurahan Pabahanan, Kecamatan Pelaihari H Diono mengungkapkan, pasien PDP meninggal dunia tersebut diminta keluarganya dimakamkan di kuburan dekat rumah.
“Warga yang ada disekitar pun tidak mempermasalahkan karena sebelumnya sudah diberi pemahaman,”ucap H Diono.
Berdasarkan Posko Media Center COVID-19 Tanah Laut, total meninggal dunia diakibat terpapar COVID-19 mencapai 15 orang.
Rinciannya, tiga orang dari kabupaten Tanah Laut, satu orang dari Kabupaten Tanah Bumbu, satu orang negatif dan 10 orang berstatus PDP.
Satu lagi pasien PDP COVID-19 warga Tanah Laut meninggal dunia
Minggu, 14 Juni 2020 14:09 WIB
Masyarakat kalo memang sudah ada gejala dapat memperiksakan diri secepatnya, jangan takut demi bisa sehat kembali,