Banjarmasin (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Suripno Sumas berpendapat, Kota Banjarmasin tampaknya masih perlu tambahan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pendapat tersebut yang merupakan pokok pikiran (pokir) dari hasil resesnya itu dia kemukakan menjawab Antara Kalsel di Banjarmasin, Rabu.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel I/Kota Banjarmasin itu menunjuk contoh di wilayah Kecamatan Banjarmasin Barat dan terkhusus lagi Kelurahan Pelambuan.
Dengan mengutip keterangan warga masyarakat Pelambuan tersebut, dia mengatakan, anak-anak mereka lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak bisa melanjutkan ke SMA karena terkendala sistem zona wilayah dalam penerimaan calon siswa baru.
Pasalnya sistem zona yang radius maksimal 1,5 kilometer tersebut berdasarkan tempat tinggal, bukan asal sekolah atau SMP yang meluluskan peserta didiknya sehingga tidak bisa masuk SMA, kendati ada di daerah sekitar dengan jarak relatif dekat.
Sebagai contoh dekat sekitar Pelambuan itu ada SMAN 1 dan 2 yang berada di wilayah Kecamatan Banjarmasin Tengah, bahkan pada Kecamatan Banjarmasin Barat sendiri ada SMAN 6.
"Tetapi radius atau jarak Pelambuan dengan SMAN 1, 2 dan 6 itu lebih dari 1,5 kilometer, sehingga dengan tanpa kebijakan sistem zona atau rayonisasi tersebut, anak-anak setempat lulusan SMP tidak bisa melanjutkan ke SMA," ungkapnya.
Oleh sebab itu, menurut pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, salah satu solusi perlu tambahan SMA di "kota seribu sungai" Banjarmasin, khususnya wilayah Kecamatan Banjarmasin Barat atau dekat Pelambuan.
"Pokir dari hasil reses tersebut akan saya komunikasikan dengan rekan-rekan di Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel yang juga membidangi pendidikan, serta pihak terkait seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) provinsi setempat," demikian Suripno.
Legislator : Banjarmasin masih perlu tambahan SMA
Rabu, 8 April 2020 19:36 WIB