Oleh Syamsuddin Hasan
Banjarmasin,(Antaranews.Kalsel) - Warga masyarakat Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan, meminta pemerintah agar memperhatikan pertambangan rakyat, jangan cuma memperhatikan pertambangan bermodal besar.
"Permintaan warga Jorong (sekitar 140 km timur Banjarmasin) itu, saat saya melakukan reses beberapa hari akhir pekan lalu," ujar HM Zaini, anggota DPRD Kalsel dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di Banjarmasin, Senin.
Wakil rakyat dari PDIP asal daerah pemilihan (dapil) VI Kalsel itu mengungkapkan, di Kabupaten Tala, termasuk wilayah Kecamatan Jorong banyak terdapat perusahaan pertambangan.
"Namun mereka atau pemegang Ijin Usaha Tambang (IUP) tersebut kurang memberikan kontribusi terhadap usaha peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat atau sekitar," ungkapnya mengutip keterangan warga setempat.
"Saat pertemuan dengan warga Jorong, mereka mengemukakan keluhan karena tiadanya wilayah pertambangan rakyat, sebab semua kawasan tambang menjadi hak pemegang IUP," lanjutnya.
Menanggapi keluhan atau permintaan warga Jorong tersebut, wakil rakyat yang menyandang gelar sarjana hukum dan magister ilmu hukum itu, akan membicarakan dalam forum/rapat-rapat DPRD Kalsel.
Selain itu, melalui Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi, serta lingkungan hidup akan memperjuangkan hak-hak rakyat kecil tersebut.
"Tanpa mengenyampingkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kita juga mengharapkan agar pemerintah daerah tidak cuma memberi IUP kepada pengusaha yang notabene memiliki modal besar, tapi juga terhadap rakyat," demikian Zaini.
Pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2009 Kalsel yang terdiri 13 kabupaten/kota terbagi tujuh dapil, dan dapil VI meliputi Kabupaten Tala, Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kabupaten Kotabaru.
Tiga kabupaten di wilayah timur Kalsel itu, merupakan daerah pertambangan batu bara yang cukup potensial, disamping memiliki berbagai kekayaan sumber daya alam (SDA) lainnya.
Warga Minta Pemerintah Perhatikan Pertambangan
Senin, 27 Januari 2014 18:32 WIB