Tapin (ANTARA) - Muhammad Shalahuddin Ayyubi (20) Mahasiswa asal Kabupaten Tapin yang menempuh pendidikan di Negeri Tirai Bambu masih terus dilakukan pemantauan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas Tapin Utara.
Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, Khaerudin, SKM, MM ditemui diruang kerjanya di rantau, Senin (10/2) mengatakan setelah dilakukan penjemputan pada Sabtu (8/2) sore oleh Bidang P2 Dinkes Tapin, mahasiswa atas nama M Salahuddin Ayubi terus kita pantau kesehatannya.
"Mahasiswa tersebut tinggal di kota Nanjing yang berjarak sekitar 500 kilometer dari andemik penyebaran virus corona Provinsi Wuhan," ujarnya.
Dijelaskan Khaerudin, Ayubi saat ini dalam masa incubasi selama 14 hari, dan selama itu pihaknya selalu melakukan pengecekan kesehatan minimal satu kali dalam sehari.
"Terus dilakukan pengecekan selama 14 hari oleh survelen dari Dinas Keseharan dan Puskesmas Tapin Utara," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan hari ini, dan kondisi Ayubi masih dalam keadaan sehat, namun kami menghimbau agar Ayubi tidak melakukan aktifitas diluar terlebih dahulu pada masa incubasi ini.
"Sebenarnya Ayubi saat pulang ke Indonesi telah melewati protab pemeriksaan kesehatan, dari pihak bandara Cina, Thailand, terus Jakarta, dan terakhir di Banjarmasin, dan hasilnya kondisi sehat," ujarnya lagi.
Sementara itu, Bupati Tapin HM Arifin Arpan menanggapi perihal tersebut menghimbau agar warga Tapin yang memiliki sanak keluarga yang sekolah atau bekerja di Cina segera melapor ke Kepala Desa setempat agar bisa terdata.
"Kita juga sudah menyebar surat himbauan terkait virus corona ini, dan masyarakat tidak perlu khawatir karena kita sudah minta ke Dinkes untuk melakukan pengawasan terhadap salah satu warga kita yang sekolah ke Cina yang baru pulang kemaren," ujarnya.