Tapin (ANTARA) - Hadirnya cabai Hiyung di desa Hiyung Kecamatan Tapin tengah Kabupaten Tapin benar-benar menjadi berkah bagi masyarakat desa tersebut.
Terbukti dengan adanya cabe hiyung membuat meningkatnya taraf perekonomian masyarakat di desa Hiyung. Tercatat 80% masyarakat desa Hiyung bekerja sebagai petani cabai dengan kepedasan 17 kali lipat dari cabai biasa tersebut.
Sekretaris desa Hiyung, Junaidi di Rantau mengatakan dari total 423 Kepala Keluarga (KK) atau 1556 jiwa sebanyak 85% mencari nafkah dari pertanian cabai Hiyung tersebut.
"Dulu masyarakat desa Hiyung bekerja sebagai pencari kayu galam dan penjual kayu bakar berpenghasilan Rp 30rb hingga Rp 50rb," ujar.
Namun dengan adanya cabai Hiyung ini, masyarakat mampu mendapat penghasilan Rp 100rb hingga Rp 150rb perhari, itu untuk buruh kasar pemetik cabai Hiyung.
"Kalau pemilik lahan cabai Hiyung, mampu berpenghasilan Rp 7juta lebih perbulannya," ujarnya.
Diketahui, cabai yang mendunia karena kepedasannya ini terdaftar sebagai varietas tanaman lokal dari Kementerian Pertanian RI dengan nomer 09/PLV/2012 tanggal 12 April 2012.
Dengan terdaftarnya varietas Cabai Hiyung tersebut menjadi sebuah tanggung jawan Pemerintah Kabupaten Tapin dan mengembanhkannya dan membudidayakannya agar tetap terjaga dan tidak hilang.
"Kita harapkan dengan adanya cabai Hiyung ini bisa benar-benarkan meningkatkan perekonomian masyarkat sekitar," ujar Bupati Tapin HM Arifin Arpan saat wawancara dengan media beberapa waktu lalu.
Pedasnya Cabai Hiyung tingkatkan taraf perekonomian masyarakat Hiyung
Rabu, 15 Januari 2020 17:36 WIB
Kalau pemilik lahan cabai Hiyung, mampu berpenghasilan Rp 7juta lebih perbulannya