Banjarmasin (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor mengakui pertumbuhan ekonomi daerahnya melamban pada triwulan ketiga dengan turunnya ekspor batu bara dan karet.
Menurut dia, saat menghadiri pertemuan tahunan BI 2019 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Banjarmasin, Rabu, pertumbuhan ekonomi Kalsel pada triwulan ketiga sebesar 3,72 persen, padahal pada triwulan kedua sebesar 4,20 persen ( Year on Year).
Baca juga: Jembatan Sungai Puting tunjang ekonomi kerakyatan
Baca juga: Bogasari ajak jurnalis berwirausaha kuliner
"Ini ada akibatnya dari perang dagang yang membuat melemahnya ekonomi Tiongkok, di mana negara ini tujuan utama ekspor batu bara dari Kalsel," ujarnya.
Selain itu, karena tren penurunan harga batu bara dan kebijakan pembatasan kuota produksi izin usaha dari sumber ekonomi terbesar di Kalsel ini.
"Tapi memang ekonomi secara global lagi terkena badai, Kalsel masuk signifikan terkena imbasnya juga," papar Paman Birin, sapaan akrabnya.
Dia berharap badai ekonomi secara global ini segera berlalu, jika tidak demikian, pihaknya berupaya sekuat tenaga untuk tidak terus larut dalam kondisi ini.
Bahkan dia berwacana untuk ekonomi Kalsel tidak hanya bertahan di dalam badai ekonomi ini, tapi harus bisa menyerang dalam badai dengan mengembangkan sektor ekonomi yang lain.
"Jadi menyerang badai itu kita bergerak habis-habisan, tidak larut dalam turunnya perekonomian saat ini, tapi kita bisa mengungkitnya," papar Paman Birin.
Caranya, ucap dia, meningkatkan ekspor argo industri, seperti minyak sawit mentah atau CPO, di mana komiditas ini meningkat permintaannya di pasar nasional dan internasional.
Baca juga: Tala sentral perputaran ekonomi
Baca juga: APBD 2020 diharapkan dorong pertumbuhan ekonomi
Selain itu, ujar dia, sektor industri pariwisata, karena Kalsel saat ini sudah memiliki fasilitas bandara baru bertaraf internasional, yakni, Bandara Syamsuddin yang menjadi penunjangnya.
"Daerah kita kaya akan keindahan alam, tentunya dengan promosi yang baik dan gencar, peningkatan kepariwisataan akan bisa terjadi," ujarnya.
Selain sektor ini, ungkap Paman Birin, Kalsel juga bertekad menjadi lumbung pangan bagi ibukota negara yang baru nantinya, yakni, yang sudah ditetapkan presiden di wilayah Kaltim, karena provinsi tetangga Kalsel.
"Visi Kalsel adalah Mapan, yakni, Kalimantan Selatan yang maju dan terdepan, sesuai visi nasional untuk mewujudkan Indonesia Maju," pungkasnya.
Gubernur Kalsel mengakui pertumbuhan ekonomi daerahnya melamban
Kamis, 12 Desember 2019 7:02 WIB