Tanjung (ANTARA) - Keinginan Pemerintah Kabupaten Tabalong meningkatkan sarana dan prasana kesehatan tampaknya belum dibarengi ketersediaan sumber daya manusianya.
Menyusul kurangnya tenaga bidan maupun administrasi di Puskesmas Muara Harus.
Puskesmas ini hanya melayani rawat jalan karena rencananya dibangun rumah sakit pratama di wilayah Selatan Tabalong.
"Selain bidan untuk puskesmas, dua desa belum memiliki tenaga bidan," jelas Pelaksana Tugas Puskesmas Muara Harus Sri Indah Susilawati.
Masing - masing Desa Padangin dan Desa Tantaringin yang seharusnya tersedia tenaga bidan desa.
Selain kekurangan tenaga bidan puskesmas ini juga membutuhkan tenaga administrasi untuk menunjang pelayanan kesehatan.
Mengingat banyaknya program kegiatan baik yang bersumber dari dana APBD, APBN hingga mitra pemerintah seperti Yayasan Adaro Bangun Negeri dilaksanakan di Kecamatan Muara Harus.
"Kita terpaksa memberdayakan tenaga sanitarian untuk mengelola keuangan atau PPTK kegiatan," jelas Sri.
Tak hanya itu sejumlah pelayanan kesehatan di Puskesmas Muara Harus juga belum optimal seperti penambalan gigi karena terbatasnya bahan.
Padahal tenaga dokter gigi sudah tersedia di puskesmas ini termasuk 2 dokter umum.
Sebelumnya Bupati Tabalong Annag Syakhfiani menyampaikan pembangunan rumah sakit Pratama di Kecamatan Kelua nantinya bisa jadi pusat pelayanan kesehatan khusus rawat inap di wilayah Selatan.
Selanjutnya Puskesmas Kelua yang saat ini memberikan fasilitas rawat inap ke depan hanya untuk pelayanan pasien rawat jalan.
Puskesmas Muara Harus kekurangan tenaga bidan
Rabu, 11 Desember 2019 6:19 WIB