Pelaihari (ANTARA) - Wakil Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan Abdi Rahman mengatakan, selama ini banyak sektor yang seharusnya menjadi sumber pendapatan Kabupaten Tanah Laut, namun kenyataannya masih belum dipungut.
"Misalnya sarang burung walet, perkebunan dan mineral bukan batuan, mereka berusaha dan mengambil untung di kabupaten ini, namun kita belum bisa memungut retribusi dari mereka," ucapnya, pada Rapat Koordinasi Optimalisasi Penerimaan Pendapatan Daerah, di ruang rapat Kantor Badan Pendapatan Daerah Tanah Laut, Rabu (11/9).
Tujuan dikumpulkannya seluruh seluruh SKPD Tanah Laut pada rapat koordinasi tersebut adalah, agar semua SKPD dapat berembuk agar optimalisasi penerimaan pendapatan daerah bisa terealisasi.
Terpisah, Kepala Bapenda Tanah Laut Surya Arifani mengungkapkan, dalam rangka optimalisasi penerimaan pendapatan daerah dapat dianalisis potensi-potensi pendapatan asli daerah yang dapat dipungut.
Dia memaparkan, ada beberapa lini sektor yang menjadi sumber pendapatan bagi Pemkab Tanah Laut.
Lebih lanjut dia mengemukakan, sejauh ini pendapatan Kabupaten Tanah Laut sepanjang 2014 sampai 2019 berjalan fluktuatif.
"Pendapatan kita dari tahun ke tahun berubah-ubah. Pada tahun 2017 pendapatan daerah kita tertinggi mencapai Rp187 miliar,”terangnya.
Dia berharap, rapat koordinasi tersebut dapat menyamakan persepsi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) agar kedepannya pendapatan daerah lebih meningkat.
Selain Wakil Bupati Tanah Laut Abdi Rahman, juga hadir Sekretaris Daerah Tanah Laut H Syahrian Nurdin dan kepala SKPD lingkup Pemkab Tanah Laut.
Wabup : Banyak sektor sumber pendapatan daerah belum dipungut
Kamis, 12 September 2019 16:57 WIB
Misalnya sarang burung walet, perkebunan dan mineral bukan batuan, mereka berusaha dan mengambil untung di kabupaten ini, namun kita belum bisa memungut retribusi dari mereka,