Tabalong (ANTARA) - Menemukan rumah Arsyad (42) di Desa Kalahiang Kecamatan Paringin Kabupaten Balangan memang tak sulit.
Sebagai Ketua Koperasi Sungai Kihung Lestari sosok bapak empat anak ini cukup populer karena sukses mengembangkan berbagai usaha produktif bersama para petani karet lokal.
Dari pusat Kota Paringin menuju Desa Kalahiang hanya sekitar 4 kilometer ke arah Kabupaten Hulu Sungai Utara, kabupaten tetangga.
Siang itu Indriyati Ismah isteri Arsyad mengatakan kalau suaminya sedang ada pertemuan di Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) Desa Layap.
Sekitar satu jam akhirnya alumni SMA Negeri 1 Paringin ini bisa ditemui dan menuturkan awal kiprahnya mengelola koperasi.
Tiga tahun sudah Arsyad dipercaya sebagai ketua koperasi serba usaha yang diinisiasi Yayasan Adaro Bangun Negeri.
Berbekal ilmu dari pelatihan dinamika kelompok yang diadakan YABN Arsyad pun mencoba kembangkan usaha produktif demi kejahteraan petani karet lokal.
Upaya Arsyad yang masih berstatus karyawan PT Pamapersada Nusantara ini berbuah manis.
Langkahnya mengajak petani karet untuk memproduksi bokar berkualitas mendapat respon para anggota koperasi.
Sekarang dengan 48 anggota Sisa Hasil Usaha koperasi mencapai Rp81 juta tentunya berdampak pada kesejahteraan pendapatan petani karet yang tergabung di dalamnya.
Kiprahnya dimulai 2012 saat membuka lahan untuk penanaman karet seluas 38 hektare bersama 56 warga Desa Kalahiang dan Desa Hujan Mas Kabupaten Balangan.
Arsyad pun ditunjuk menjadi ketua kelompok tani Desa Kalahiang sebelum akhirnya menjadi ketua koperasi gabungan dia desa.
Lahir dari keluarga petani ia pun paham betul kondisi di Desa Kalahiang khususnya perekonomian para penghasil getah karet yang sulit berkembang.
Maka ia bersama petani karet lainnya mendapat dukungan YABN guna meningkatkan taraf hidup dengan mengolah bokar berkualitas.
"Awalnya sulit menumbuhkan komitmen petani untuk bisa produksi bokar berkualitas," ungkap Arsyad.
Setelah adanya program pendampingan serta dukungan sarana pirolis atau alat pembuat asal cair oleh YABN perlahan petani mulai olah lateks berkualitas.
Hingga 2018 empat usaha produktif telah berhasil dijalani koperasi Sungai Kihung Lestari mulai dari simpan pinjam, produsen asap cair sebagai pengental karet, pembibitan karet unggul hingga jual beli bokar berkualitas.
Melihat kiprah Arsyad dalam memproduksi bokar berkualitas melalui penggunaan asap cair rupanya menarik perhatian Dinas Pertanian setempat.
Ia pun diminta membagikan wawasan dan keterampilannya dalam sosialisasi terkait pengolahan bokar.
"Alhamdulillah tujuh desa sudah memanfaatkan asap cair sehingga bokar yang dihasilkan lebiih berkualitas," ungkap Arsyad
Sekarang Arsyad dan petani lainnya bisa menjual karet dengan harga lebih menguntungkan Rp11.700 per kilogeram.
Tiap bulan koperasi ini mampu memproduksi 2 ton getah karet Arsyad pun belum mau berhenti untuk terus mengasah kemampuannya di dunia karet meski masih berstatus karyawan perusahaan.
Belajar cara penorehan dan pembibitan akan diikutinya bersama anggota Koperasi Sungai Kihung Lestari yang difasilitasi YABN.
Arsyad, ketua koperasi Sungai Kihung lestari
Jumat, 21 Juni 2019 10:19 WIB
Alhamdulillah tujuh desa sudah memanfaatkan asap cair sehingga bokar yang dihasilkan lebiih berkualitas