Banjarbaru (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan Irjen Yazid Fanani berdoa bersama dengan anak-anak panti, kaum dhuafa dan ulama demi persaudaraan negeri yang terimbas pemilihan umum.
Kegiatan yang dipusatkan di sebuah hotel di Kota Banjarbaru, Jumat sore itu dalam rangka safari Ramadhan 1440 Hijriah kapolda Kalsel yang hadir didampingi Ketua Bhayangkari Rinny Yazid Fanani.
"Kami berharap, doa bersama yang diikuti ulama, tokoh agama, anak panti dan kaum dhuafa ini menjadi penyejuk sekaligus sarana merajut kembali persaudaraan pascapemilu," ujar kapolda dalam sambutannya.
Ia mengatakan, perbedaan pandangan dan pilihan calon presiden dan calon wakil presiden serta calon anggota legislatif adalah hal wajar di alam demokrasi yang dijalani rakyat Indonesia.
Namun, kata dia, kembali merajut persaudaraan sangat perlu karena diakui atau tidak pemilu yang telah dilewati sedikit banyak berimbas pada rasa persaudaraan yang terusik karena perbedaan itu.
"Kami mengajak seluruh masyarakat, khususnya tokoh agama dan ulama, senantiasa menjaga persaudaraan dan persatuan, pasca pemilu yang telah berlangsung dengan jujur dan adil," ucapnya.
Ditekankan, meski masih banyak berita dan informasi hoax yang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat hingga saat ini, tetapi masyarakat Kalsel khususnya sudah dewasa menyikapi itu semua.
"Perbedaan pilihan jangan sampai menimbulkan persinggungan dan konflik yang berkepanjangan. Mari kita rajut perbedaan itu dengan mempererat ukhuwah dan persatuan antar sesama warga negara,” katanya.
Kegiatan yang dihadiri ulama dan toga, pejabat utama Polda Kalsel serta anak-anak yatim dari Pondok Pesantren Waratsatul Fuqaha Kota Banjarbaru itu berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan.
Kapolda doa bersama demi persaudaraan pascapemilu
Sabtu, 25 Mei 2019 10:54 WIB
Kami berharap, doa bersama yang diikuti ulama, tokoh agama, anak panti dan kaum dhuafa ini menjadi penyejuk sekaligus sarana merajut kembali persaudaraan pascapemilu