Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan hingga Nopember 2012 masih tinggi.

Bahkan angka kematian ibu dan bayi HSU tertinggi di provinsi Kalsel, dengan 17 kematian ibu, dan 85 kematian bayi, kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, pada Dinas Kesehatan (Dinkes) HSU, Hermani Johan di Amuntai, ibukota HSU, Jumat.

Ironisnya 15 dari 17 kematian ibu terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pambalah Batung Amuntai, sedangkan dua kematian lainnya terjadi saat persalinan di rumah pasien yang ditangani dukun kampung, katanya.

Hal ini diungkapkan Kadinkes HSU Hermani Johan saat rapat kerja kesehatan kabupaten (Rakerkeskab) di Amuntai.

"Penanganannya sewaktu di rumah sakit sudah sesuai prosedur, namun ketika dirujuk ke RS kondisi pasien sudah cukup parah di antaranya akibat penyakit di luar kebidanan" ujar Hermani

Meski penyelidikan terhadap kasus kematian persalinan di RSUD ini belum tuntas, jelasnya namun kondisi pasien untuk sementara akibat menderita penyakit bawaan seperti penyakit jantung, asma, kronis dan lainnya.

Selain itu, masalah prosedur perujukan dari puskesmas ini menjadi perhatian serius dari Dinkes HSU untuk dilakukan pembenahan ke depannya, apakah karena keterlambatan, masalah komunikasi dan lainnya.

Meningkatnya angka kematian ibu, lanjut Hermani di luar perkiraan pihak Dinkes HSU yang sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menurunkan tingkat kematian ibu melahirkan.3:16

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012