Tentu masih ingat, tatkala pengelola Bandara Syamsudin Noor, yakni PT Angkasa Pura I menebang 38 batang pohon pinang di tepian Jalan A Yani dekat bandara, menimbulkan protes keras dari seorang pecinta lingkungan Ahmad Arifin (60 tahun).

Ahmad Arifin  protes karena dialah yang menanam ratusan pohon pinang wilayah tersebut, sehingga tepian jalan menuju kawasan Banua Enam itu indah, dan ia menuntut Angkasa Pura I untuk mengganti tanaman pinang itu, setiap satu pohon yang ditebang dengan sepuluh pohon lain untuk penghijauan, sehingga 380 pohon.

Tuntutan itu disetujui lalu ditanamkan 380 pohon lain di kawasan Jalan Trikora Banjarbaru, sebagai penggantinya.

Kenal Ahmad Arifin pasti ingat dengan pinang, pasalnya pensiunan PNS Pemrov Kalsel ini bersama pak Mugeni menanam pohon pinang sedikitnya 7 ribu pohon, baik di Banjarmasin, Kabupaten  Banjar, dan Banjarbaru.

Cita-citanya ingin hijaukan bumi dengan pinang, karena menurutnya pinang bisa menjadi semacam pagar hidup yang hijau terutama di tepian jalan utama kota ini.

Ahmad Arifin yang juga dikenal sebagai pemandu wisata tersebut menyampaikan, komunitasnya Masyarakat Peduli Pohon (MPP) telah melakukan pembibitan pohon pinang cukup banyak, selain ditanam sendiri juga untuk dibagikan kepada mereka yang memerlukannya.
    
Yang patut dihijaukan melalui pohon pinang ini adalah jalan utama antara Kota Banjarmasin ke arah Bandara Syamsudin Noor sekitar 25 kilometer,karena kiri dan kanan jalan tersebut terlihat sangat gersang.

"Bila deretan pohon pinang menghiasi jalan utama arah ke Bandara Syamsudin Noor, maka kawasan itu dipastikan akan indah,asri dan hijau, tentu memberikan kesan nyaman bagi pendatang,"kata pecinta olahraga sepeda tua tersebut.

Menurutnya banyak kelebihan yang dimiliki pohon  ini untuk penghjauan pertama bisa menjadi semacam pagar hidup selebihnya pohon ini bentuknya unik bentuknya tinggi tegak lurus dan berdaun hanya diatasnya.

Kelebihan lain, batangnya bisa dimanfaatkan apa saja apalagi sekarang ini populasi pinang kian menipis setelah banyak ditebang untuk keperluan atraksi budaya naik pinang setiap perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus.

Selain itu buahnya sekarang ini lagi mahal-mahalnya dan bila pohon ini dikembangkan  tentu akan memberikan kesejahteraan kepada warga.

Keunggulan lain pohon pinang mudah diperoleh  mudah dibuat bibit dan tidak berumur lama sudah bisa menjadi sebuah pohon besar,melihat keunggulan tersebut mengapa tidak dilakukan pembudidayaan skala besar saja, demikian Ahmad Arifin

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019