Debat Calon Presiden yang dilaksanakan di Hotel Shangri-LA Jakarta pada Sabtu malam dinilai dapat meningkatkan elektabilitas masing-masing pasangan calon (Paslon) Presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Anggota DPR-RI Bambang Haryo Soekartono dari Fraksi Gerindra, di Batulicin, Rabu mengatakan, dari hasil debat Capres dengan teman ideologi, pertahanan dan keamanan, pemerintahan dan hubungan internasional bisa terlihat akan kemampuan masing-masing Paslon dalam memimpin suatu negara.

"Dengan meningkatnya elektabilitas pasangan calon presiden diharapkan dapat mengambil hati para pendukungnya masing-masing memilih dan memenangkan kandidatnya masing-masing," katanya.  

Dari perdebatan itu calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, sangat menguasai materi debat dan terlihat berwibawa saat menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang disampaikan oleh moderator.

Dia mengatakan, Prabowo sangat bagus dan profesional dalam menyampaikan jawaban karena Prabowo Subianto, merupakan mantan jendral TNI, sehingga dia memahami betul tentang pertahanan dan keamanan.

Dalam debat tersebut dinilai Calon Presiden nomor urut 02 lebih unggul dibandingkan calon Presiden no urut 01.

Menurut dia dalam debat tersebut yang paling menarik adalah masalah indoktrinasi Pancasila yang disebut oleh calon Presiden no urut 01 Jokowi, bahkan dalam program itu akan diterapkan kepada anak-anak sejak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

"Saya rasa ini kurang tepat karena jika Pancasila diterapkan di tingkat PAUD apa yang terjadi?, karena pembinaan awal tumbuh kembang ana-anak itu ada usia tiga tahun, jadi hal itu sangat tidak tepat," katanya.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019