Pengasuh Majelis Rasullullah Jakarta Habib Muhammad Bagir bin Alwi bin Yahya mengajak Umat Islam menghentikan perbuatan mencaci maki, ghibah dan fitnah serta menyebarkan berita bohong (hoax) melalui internet dan sosial media.

"Prilaku mencaci maki, membicarakan aib dan kejelakan orang lain, tidak pernah dicontohkan oleh Rasullullah, apalagi sampai menyebarluas melalui media sosial dan internet bisa memunculkan adu domba dan konflik sosial," ujar Habib Muhammad Bagir bin Alwi bin Yahya di Amuntai, Rabu.

Habib Muhammad Bagir mengatakan, Nabi Muhammad SAW mengajar umatnya untuk menyedikitkan berbicara dan mengisinya dengan dzikrullah.

Ia menyebutkan, banyak manusia di zaman teknologi informasi semakin lalai berzikir dan beribadah akibat terlalu sibuk bekerja dan menggunakan media sosial.

Mengisi Tablik Akbar di Mesjid Raya At Taqwa Amuntai, Habib juga menyinggung dampak berita hoax yang bisa berujung fitnah serta adu domba yang berdampak memunculkan konflik sosial.

"Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadist mengatakan, seseorang sudah cukuo dikatakan sebagai pembohong apabila setiap menerima suatu informasi selalu menyebarkan atau memberitahukan kepada orang lain," katanya.

Habib tidak lupa mengajak Umat Islam untuk meningkatkan amal ibadah selama Bulan Rajab sebagai persiapan menyambut Ramadan 1440 H.

Sementara Bupati HSU Abdul Wahid dalam sambutannya mengingatkan  waktu Pemilihan Umum serentak 2019 yang semakin dekat. Ia berharap perbedaan pilihan tidak sampai merusak hubungan kekeluargaan dan memutus tali silaturrahim.

"Silakan berbeda pilihan, tapi jangan sampai menimbulkan permusuhan dan perpecahan antar keluarga dan sesama Muslim," pintanya.

Wahid menyarankan Umat Islam melaksanakan Sholat Hajat malam hari sebelum hari pencoblosan agar hasil Pemilu 2019 membawa kebaikan bersama.

Acara Tablik Akbar dalam rangka menyambut Rajab 1440 H diselenggarakan Pemkab HSU dihadiri para Habaib, kelompok majelis ta'lim, para pejabat dan tokoh masyarakat dan ormas.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019