Sebanyak 30 siswa Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Nurhidayah, Bulayak, Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan mendadak kesurupan setelah mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila.


Seorang guru Syamsu Riza, Selasa, mengatakan, tidak seperti biasanya, kesurupan massal ini mengganggu proses belajar.

"Karena masing-masing guru memberikan pertolongan kepada siswanya yang kesurupan," jelasnya.

Kesurupuan, kata dia, bukan hanya terjadi pada Senin dimana dilaksanakannya upaca bendera dan hari kesaktian pancasila, kesurupan kembali terjadi Selasa, dimana ketika para siswa dan para guru akan melaksanakan shalat zuhur berjamaah.

Sekitar 15 orang siswi kembali terkena kesurupan, mereka menjerit dan berteriak-teriak seperti yang terjadi pada Senin (1/10).

"Kesurupan di sekolah kami memang sering terjadi, tetapi hanya satu sampai dua orang saja," imbuhnya.

Pertolongan pertama yang dilakukan para guru antara lain oleh Novi Khairina, dengan memisahkan siswi yang terkena kesurupan dengan yang lainnya agar tidak ketularan.

Memberikan pengobatan dan terapi serta membacakan Ayat-ayat suci Al Qur`an kemudian beberapa siswi yang siuman diminta segera Istigfar atau istilah Banjarnya "Baingat".

Dia mengemukakan, lokasi bangunan sekolah MTs dan MA Nurhidayah, Bulayak, Hantakan merupakan satu-satunya saat ini sekolah berlatar belakang Islam di Pegunungan Meratus, dibangun di tengah kawasan yang masih layak disebut Hutan.

  Kesurupan massal dikhawatirkan akan berdampak pada turunya prestasi siswa-siswi, sehingga perlu segera dicarikan solusinya./D.
(T.I022/B/H005/H005) 02-10-2012 19:34:32

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012