Aktivitas kapal-kapal tradisional dan kapal semi modern di dermaga rakyat di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan pada H-2 Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah mulai padat.

Seorang ibu rumah tangga Ummi Bisri, Jumat, mengatakan, pada hari-hari biasa, kapal yang melayani masyarakat di wilayahnya hanya satu buah setiap hari.

"Namun hari ini jumlah penumpang cukup banyak, sehingga kapal yang dioperasikan juga ditambah," kata Ummi Bisri yang turun di dermaga rakyat Kotabaru.

Sebagian besar warga yang datang dari pelosok desa di daratan Pulau Kalimantan itu, bertujuan untuk berbelanja keperluan hari raya dan membeli baju baru.

Hal yang sama juga terjadi di dermaga rakyat di Pembelacanan, Tanjung Pangga, Pantai, Langadai, Sekapung dan beberapa dermaga rakyat lainnya.

Dermaga yang biasanya sepi, itu kini mulai banyak terlihat perahu-perahu yang biasanya untuk menangkap ikan tetapi mulai digunakan untuk pergi ke Kotabaru.

Seorang calon penumpang kapal tujuan Desa Pantai, Sabari, mengatakan, dirinya bersama calon istrinya terpaksa membawa kendaraan roda dua untuk mudik ke kampungnya di Kelumpang Selatan.

Perahu-perahu tradisional yang tidak disediakan sarana keselamatan seperti baju pelampung itu bukan hanya untuk mengangkut penumpang manusia dan barang, tetapi juga kendaraan roda dua.

"Kendaraan ini nanti dinaikkan perahu, karena ojek di daratan jauh lebih mahal, terlebih menjelang lebaran," katanya.

Bagi masyarakat di Kotabaru, dermaga dan perahu tradisional sudah menjadi pilihan utama pada arus mudik dan arus balik Idul Fitri.

"Karena biayanya jauh lebih murah menggunakan perahu dan turun di dermaga, dibandingkan dengan menggunakan kapal fery dan turun di pelabuhan," kata Abu Bakar.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012