Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan studi komparasi ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Sekretaris DPRD (Sekwan) Kalimantan Selatan (Kalsel) Drs Haji Antung Muhammad Rozaniansyah di Banjarmasin, Kamis menerangkan, studi komparasi Komisi II yang juga membidangi kepariwisataan dan pertanian (termasuk ketahanan pangan) itu terbagi dua kelompok.
Kelompok pertama ke DIY dengan pimpinan rombongan Ketua Komisi II DPRD Kalsel Suwardi Sarlan SAg guna mempelajari kepariwisataan di provinsi yang terkenal dengan Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga itu.
Alasan memilih DIY sebagai sasaran studi komparasi kepariwisataan, karena provinsi yang juga terkenal dengan Keraton Kesultanan Yogyakarta tersebut salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) mereka dari sektor pariwisata.
Selain itu, pemerintah provinsi (Pemprov) DIY tergolong berhasil dalam pengelolaan objek-objek wisata, sehingga tak pupus kunjungan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.
Sedangkan kelompok kedua dengan pimpinan rombongan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel H Rudiansyah SmHk mempelajari ketahanan pangan di "Ranah Minang" Sumber tersebut, tuturnya.
Pasalnya untuk luar Jawa atau wilayah Sumatera, Provinsi Sumbar salah satu sentra pertanian di Pulau Andalas yang juga tergolong berhasil dalam penyediaan pangan, ujar Nunung (panggilan lain terhadap HAM Rozaniansyah) menjawab Antara Kalsel.
Sementara komisi-komisi lain di DPRD Kalsel dalam kunjungan kerja (kunker) ke luar daerah, 6 - 8 Desember 2018, melakukan konsultasi dengan Kementerian terkait, serta meninjau perkembangan pelaksanaan pembangunan yang pembiayaan berasal dari APBD Kalsel.
Sebagai contoh Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalsel konsultasi ke Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri) Republik Indonesia.
Kemudian Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel meninjau Mis Pemprov dan Anjungan provinsinya yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, dan Komisi IV Bidang Kesra ke Bapelkes Kementerian Kesehatan RI, demikian Nunung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Sekretaris DPRD (Sekwan) Kalimantan Selatan (Kalsel) Drs Haji Antung Muhammad Rozaniansyah di Banjarmasin, Kamis menerangkan, studi komparasi Komisi II yang juga membidangi kepariwisataan dan pertanian (termasuk ketahanan pangan) itu terbagi dua kelompok.
Kelompok pertama ke DIY dengan pimpinan rombongan Ketua Komisi II DPRD Kalsel Suwardi Sarlan SAg guna mempelajari kepariwisataan di provinsi yang terkenal dengan Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga itu.
Alasan memilih DIY sebagai sasaran studi komparasi kepariwisataan, karena provinsi yang juga terkenal dengan Keraton Kesultanan Yogyakarta tersebut salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) mereka dari sektor pariwisata.
Selain itu, pemerintah provinsi (Pemprov) DIY tergolong berhasil dalam pengelolaan objek-objek wisata, sehingga tak pupus kunjungan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.
Sedangkan kelompok kedua dengan pimpinan rombongan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel H Rudiansyah SmHk mempelajari ketahanan pangan di "Ranah Minang" Sumber tersebut, tuturnya.
Pasalnya untuk luar Jawa atau wilayah Sumatera, Provinsi Sumbar salah satu sentra pertanian di Pulau Andalas yang juga tergolong berhasil dalam penyediaan pangan, ujar Nunung (panggilan lain terhadap HAM Rozaniansyah) menjawab Antara Kalsel.
Sementara komisi-komisi lain di DPRD Kalsel dalam kunjungan kerja (kunker) ke luar daerah, 6 - 8 Desember 2018, melakukan konsultasi dengan Kementerian terkait, serta meninjau perkembangan pelaksanaan pembangunan yang pembiayaan berasal dari APBD Kalsel.
Sebagai contoh Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalsel konsultasi ke Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri) Republik Indonesia.
Kemudian Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel meninjau Mis Pemprov dan Anjungan provinsinya yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, dan Komisi IV Bidang Kesra ke Bapelkes Kementerian Kesehatan RI, demikian Nunung.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018