Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kalimantan Selatan, meninjau pembangunan dermaga di Pulau Sebuku dan Pulau Laut Kabupaten Kotabaru bersama PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Batulicin.
Kepala BPTD Kalimantan Selatan, Ardono didampingi General Manager PT ASDP Cabang Batulicin Yudhi Yanuar, di Tanah Bumbu, Rabu mengatakan peninjauan dua dermaga tersebut sekaligus melakukan uji joba apakah dermaga sudah dinyatakan layak untuk dioperasikan atau tidak.
"Proyek pembangungan dermaga Teluk Gosong di Pulau Laut dan Pulau Sebuku merupakan proyek menggunakan dana "multi years" atau kontrak tahun jamak yang dikerjakan oleh satuan kerja (Satker) Kalimantan Selatan," katanya.
Periode 2018 proyek tersebut dilimpahkan oleh Satker yang selanjutkan dikelola BPTD Kalsel dengan anggaran kurang lebih Rp23 miliar.
Proyek pembangunan dermaga tersebut estimasi pengerjaannya akan rampung sebelum Januari 2019, oleh sebab itu saat ini dilakukan peninjauan sejauh mana kesiapan dermaga untuk dioperasikan.
Dari hasil peninjauan dan uji coba bangkar muat penumpang kapal di dua dermaga pada 5 Desember, kondisinya belum memungkinkan untuk dioperasikan.
Tidak memungkikannya untuk dioperasikan akibat pembangunan pada bibir dermaga terlalu tinggi yang mengakibatkan pintu kapal tidak bisa membuka secara sempurna saat kapal sandar.
"Menurut PT ASDP selaku operator Kapal Bamenga, kondisi dermaga perlu dilakukan pembenahan ulang menyangkut keamanan penumpang kapal saat bongkar muat," jelas Ardono.
Dilanjutkan, kalau dermaga tersebut tetap dipaksakan untuk beroprasi dengan kondisi seadanya dikhawatirkan akan beresiko. Oleh sebab itu BPTD Kalsel selaku pengelola pembanguan dermaga akan segera melakukan pembenahan dan diperkirakan akan rampung pada ahir Desember 2018.
Dipastikan awal 2019 Dermaga Teluk Gosong di Pulau Laut-Dermaga Pulau Sebuku pengerjaannya akan rampung dan bisa dioperasikan untuk melayani calon penumpang kapal.
"BPTD Kalsel Selaku pengelola pembangunan dermaga akan komitmen dan segera melakukan pembenahan ini sebelum status dermaga tersebut dilimpahkan ke pemerintah daerah," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Kepala BPTD Kalimantan Selatan, Ardono didampingi General Manager PT ASDP Cabang Batulicin Yudhi Yanuar, di Tanah Bumbu, Rabu mengatakan peninjauan dua dermaga tersebut sekaligus melakukan uji joba apakah dermaga sudah dinyatakan layak untuk dioperasikan atau tidak.
"Proyek pembangungan dermaga Teluk Gosong di Pulau Laut dan Pulau Sebuku merupakan proyek menggunakan dana "multi years" atau kontrak tahun jamak yang dikerjakan oleh satuan kerja (Satker) Kalimantan Selatan," katanya.
Periode 2018 proyek tersebut dilimpahkan oleh Satker yang selanjutkan dikelola BPTD Kalsel dengan anggaran kurang lebih Rp23 miliar.
Proyek pembangunan dermaga tersebut estimasi pengerjaannya akan rampung sebelum Januari 2019, oleh sebab itu saat ini dilakukan peninjauan sejauh mana kesiapan dermaga untuk dioperasikan.
Dari hasil peninjauan dan uji coba bangkar muat penumpang kapal di dua dermaga pada 5 Desember, kondisinya belum memungkinkan untuk dioperasikan.
Tidak memungkikannya untuk dioperasikan akibat pembangunan pada bibir dermaga terlalu tinggi yang mengakibatkan pintu kapal tidak bisa membuka secara sempurna saat kapal sandar.
"Menurut PT ASDP selaku operator Kapal Bamenga, kondisi dermaga perlu dilakukan pembenahan ulang menyangkut keamanan penumpang kapal saat bongkar muat," jelas Ardono.
Dilanjutkan, kalau dermaga tersebut tetap dipaksakan untuk beroprasi dengan kondisi seadanya dikhawatirkan akan beresiko. Oleh sebab itu BPTD Kalsel selaku pengelola pembanguan dermaga akan segera melakukan pembenahan dan diperkirakan akan rampung pada ahir Desember 2018.
Dipastikan awal 2019 Dermaga Teluk Gosong di Pulau Laut-Dermaga Pulau Sebuku pengerjaannya akan rampung dan bisa dioperasikan untuk melayani calon penumpang kapal.
"BPTD Kalsel Selaku pengelola pembangunan dermaga akan komitmen dan segera melakukan pembenahan ini sebelum status dermaga tersebut dilimpahkan ke pemerintah daerah," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018